MALANGTIMES - Persib Bandung sangat protektif dalam melindungi timnya dari bahaya penyebaran virus corona. Hal itu terlihat dalam sesi konferensi pers menjelang laga kontra tuan rumah Arema.
Pelatih kepala Maung Bandung Robert Rene Albert menggunakan masker. Eks pelatih Arema ini hanya membuka masker ketika berbicara.
Baca Juga : Libur Karena Covid-19, Kiper Persita Mulai Bosan
Sebelumnya dampak virus corona sudah menjalar ke seluruh penjuru dunia dan berdampak ke kompetisi Liga 1 2020. Salah satunya yakni ditundanya pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya pada match day kedua Sabtu (7/3/2020).
Di sisi lain, big match antara tuan rumah Arema melawan Persib akan digelar Minggu (8/3/2020) di Stadion Kanjuruhan. Tapi partai ini tidak ditunda karena PT LIB tetap mengizinkan pertandingan tersebut digelar.
Dalam konferensi pers, Persib Bandung yang diwakili Robert Rene Albert dan Kim Jeffrey Kurniawan sebagai datang dengan menggunakan masker.
Masker sendiri saat ini identik dengan pencegahan penyebaran virus corona. Robert Albert mengakui hal itu adalah saran dari dokter tim Persib bagi semua komponen skuad pujaan Bobotoh dan Viking itu.
"(Masker ini digunakan untuk) antisipasi corona dan memang disuruh tim dokter Semua anggota tim disarankan memakai masker, baik di Bandung atau away. Kami khawatir penyebaran corona itu," kata Robert.
Bahkan karena saking cepatnya virus tersebut menyebar di seluruh dunia, Robert berharap laga yang mempertemukan antara tim biru timur (Arema) dan tim biru barat (Persib) tetap dipenuhi penonton. "Saya hanya khawatir laga ini tidak bisa dihadiri anak dan ibu atau penonton karena bahaya virus tersebut," ungkap Robert.
Baca Juga : Batalkan Launching Jersey Timnas Indonesia, Mills Pilih Sumbangkan APD
Sementara itu, di tim Arema, pelatih Mario Gomez juga sangat khawatir terhadap penyebaran virus corona. Tapi dalam hal ini, pelatih asal Argentina itu menyerahkan semua keputusan kepada tim dokter dan federasi sepak bola Indonesia (PSSI).
"Kalau soal berbahaya atau tidak, itu urusan dokter karena dia lebih paham. Itu juga keputusan federasi karena berbahaya atau tidaknya itu tergantung bagaimana mereka melakukan penanganan," jelas Gomez.