Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pemkab Malang Siap Fasilitasi Kelompok Minapolitan yang Ingin Studi Banding ke Luar Kota

Penulis : Dede Nana - Editor : Heryanto

06 - Mar - 2020, 17:05

Bupati Malang Sanusi (kanan) saat melepas bibit ikan nila dan berharap mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi (Ist)
Bupati Malang Sanusi (kanan) saat melepas bibit ikan nila dan berharap mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi (Ist)

MALANGTIMES - Mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggencarkan program andalannya yaitu Gema Desa. 

Dari awalnya satu bulan sekali, program turun langsung bupati menyapa warganya ini mulai ditambah frekuensinya.

Baca Juga : Tangkal Covid, Pemkab Malang Sediakan Safe House di Seluruh Desa

Hal ini dibenarkan Bupati Malang Sanusi yang masa jabatannya habis hingga awal 2021 nanti.

Durasi waktu yang terbilang pendek dengan pekerjaan rumah terbilang banyak, mobilitas seluruh OPD Kabupaten Malang pun diintensifkan.

"Masyarakat Kabupaten Malang memiliki potensi luar biasa. Untuk mengangkatnya butuh fasilitasi langsung. Lewat Gema Desa, saya dan jajaran bisa langsung berdialog untuk merumuskan percepatan potensi yang dimiliki masyarakat," ucapnya.

Calon Bupati yang diusung PDI Perjuangan berpasangan dengan Ketua DPRD Malang Didik Gatot Subroto ini, menyontohkan potensi luar biasa di wilayah Wajak dalam Gema Desa, Kamis (5/3/2020) kemarin. 

Yakni terkait potensi hasil budidaya minapolitan yang juga dikembangkan di Wajak.

Sanusi melihat potensi luar biasa pada budidaya minapolitan yang ada di masyarakat Wajak tersebut. 

Tapi, lanjutnya, untuk memaksimalkan hasil yang akan diperoleh para pembudidaya, mereka perlu terus untuk belajar.

Pasalnya, di wilayah Bogor, Jawa Barat (Jabar), sektor minapolitan telah mampu menghasilkan pendapatan terbilang besar.

"Di sana untuk satu hektar (ha) budidaya ikan nila dengan konsep minapolitan bisa meraup Rp 1,2 miliar per tahun. Ini tentu perlu dipelajari oleh para pembudidaya kita," ujarnya.

Untuk meniru keberhasilan di Bogor itu pula, Sanusi memberikan ruang fasilitasi bagi para pembudidaya minapolitan Wajak. 

"Silakan bila kelompok di Wajak ingin melihat dan menimba ilmu itu ke Bogor. Kami siap memfasilitasinya," tegasnya.

Konsep minapolitan bisa diartikan sebagai kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan dengan sistem produksi perikanan dan pengelolaan sumberdaya alam tertentu.

 Konsep ini pun cocok diterapkan di Kabupaten Malang dikarenakan topografinya. 

Baca Juga : Sehari 83 Warga Surabaya Positif Covid-19, Gubernur Jatim: Warga Kurang Dapat Informasi

Bahkan, untuk kecamatan Wajak, sudah sejak 2010 dan 2016 lalu ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dalam Industri Perikanan. 

Dimana, Wajak akan dijadikan kawasan minapolitan bersanding dengan Sendangbiru untuk perindustrian perikanannya.

Tak heran, Sanusi pun berharap banyak dengan kunjungan dan ruang yang dibuka lebar oleh Pemkab Malang ke kelompok budidaya minapolitan Wajak akan mempercepat pertumbuhan ekonomi warga.

"Jadi sekali lagi silakan menimba ilmu dan pengalaman ke daerah-daerah yang telah sukses dalam pengembangan minapolitan. Kita siap memfasilitasinya," tegasnya.

Percepatan pertumbuhan ekonomi dengan pengembangan ekonomi lokal minapolitan di Wajak sempat menjadi bahan penelitian di tahun 2019 lalu oleh Aprilia Wahyu Ningsih mahasiswa Fakultas Ekonomi UM Malang. 

Dimana, dari hasil penelitiannya dihasilkan gambaran yang prospektif bagi masyarakat untuk mengembangkan budidaya minapolitan di Wajak.

Dari enam dimensi pengembangan ekonomi lokal itu, menurut Aprilia, terdapat satu dimensi dalam kondisi sangat baik, empat dimensi dalam kondisi baik, dan satu dimensi masih buruk. 

Dimensi dalam kondisi sangat baik yaitu faktor lokasi dengan nilai indeks 77,53. 

Faktor ini didasari oleh mudahnya aksesibilitas menuju lokasi, infrastruktur dan fasilitas umum memadai, besarnya peluang kerjasama, dan kualitas lingkungan yang baik. 

Sedangkan dimensi dalam kondisi buruk yaitu terkait sinergi dan fokus kebijakan dengan nilai indeks 46,83. 

Hal ini didasari oleh masih belum adanya kerjasama yang terbentuk, belum adanya peran perusahaan daerah, dan belum terlaksananya pembangunan kawasan. 


Topik

Pemerintahan malang berita-malang Pemkab-Malang Siap-Fasilitasi-Kelompok-Minapolitan Mempercepat-pertumbuhan-ekonomi-masyarakat Gema-Desa Bupati-Malang-Sanusi Kabupaten-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Heryanto