MALANGTIMES - Sensus Penduduk (SP) yang kembali digelar sejak 15 Februari 2020 lalu melaui sistem online belum terlihat begitu signifikan. Di Kota Malang, partisipasi warga dinilai masih rendah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, ada 3.900 keluarga yang baru melakukan sensus penduduk secara online. Padahal, targetnya tingkat partisipasi tahun ini mencapai 120 ribu keluarga.
"Ini masih jauh, di Kota Malang itu ada kurang lebih 300 ribu keluarga, yang diharapkan untuk mengikuti sensus online 120 ribuan," ungkap Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo.

Ia menyebut, saat ini masyarakat Kota Malang sudah melek IT. Karenanya, sangat diharapkan masyarakat untuk dapat menyisihkan waktunya dan berpartisipasi dalam Sensus Penduduk 2020 daring tersebut.
Apalagi, prosesnya cukup mudah dan tidak memakan waktu. Setiap orang hanya butuh lima menit untuk melakukannya. 

"Kami sangat berharap tingkat partisipasi masyarakat lebih tinggi daripada kota-kota lainnya. Karena masyarakat Kota Malang lebih melek IT," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengingatkan proses pelaksanaan Sensus Penduduk Online masih akan berlangsung hingga 31 Maret 2020 mendatang. Paling tidak, hingga waktu tersebut setiap harinya akan mengalami kenailan 15 persen.

"Kalau target 120 keluara artinya mencapai 40 persen. Kami mengharapkan hingga akhir Maret 2020 itu tercapai, sehingga setiap harinya mengalami kenaikan 15 persen," tandasnya.
Nantinya hasil dari Sensus Penduduk 2020 tersebut, akan dijadikan data dasar yang dipergunakan untuk mengambil kebijakan pemerintah. Diantaranya, bidang kesehatan, pendidikan, pangan, dan perumahan.