Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Warga Mengeluh Lagi, Perbaikan Pipa PDAM Kota Malang Rusak Tatanan Aspal

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

02 - Mar - 2020, 14:05

Bekas galian pipa PDAM Kota Malang yang dikeluhkan salah satu warga dan dianggap merusak tatanan aspal. (Foto: istimewa)
Bekas galian pipa PDAM Kota Malang yang dikeluhkan salah satu warga dan dianggap merusak tatanan aspal. (Foto: istimewa)

MALANGTIMES - Tak kunjung surut, keluhan-keluhan kepada PDAM atau Perumda Tugu Tirta Kota Malang terus berdatangan. 

Setelah krisis air berkepanjangan, kali ini salah satu warga mengeluhkan terkait perbaikan pipa jebol yang merusak tatanan aspal.

Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19

Keluhan ini tersebar melalui pesan Whatsapp. Warga Jl Dieng Atas Anang Susanto melaporkan keluhannya tersebut. 

Dalam pesannya, ia mengingatkan pengguna jalan untuk berhati-hati saat melintasi kawasan yang aspalnya berlubang. 

Salah satunya bekas galian pipa Perumda Tugu Tirta Kota Malang yang berada di kawasan Terusan Dieng dan hanya teruruk tanah.

"Hati-hati yang melintas di bawah flyover Arjosari arah ke Karanglo. Aspalnya berlubang. Dan di Tumenggung Suryo juga ada serta bekas galian perbaikan pipa PDAM di depan BRI Terusan Dieng atau Unmer belum diaspal cuma diuruk tanah. Mohon maaf pak sebelumnya setelah pipa diperbaiki saya lewat tiap hari memang belum ditambal aspal hanya diuruk tanah sama bekas bata merah mohon maaf kalau saya salah lihat," tulisnya.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Anang menyayangkan akan proses perbaikan tersebut.

Menurut dia, jalan yang sebelumnya terlihat baru di aspal dan bagus malah rusak karena perbaikan pipa jebol milik PDAM Kota Malang.

Apalagi, proses perbaikan itu sudah selesai dilakukan sejak sekitar satu minggu yang lalu.

Karena itu, Anang sebagai pengguna jalan merasa terganggu dan waspada dengan kondisi jalan yang tampak tidak terurus pasca-perbaikan pipa PDAM tersebut.

"Kalau urukannya nggak seberapa mengganggu. Cuma dilihatnya aja seperti tidak terurus. Aspalan baru mulai Dieng sampai Dieng Atas lha kok pengerjAn PDAM malah merusak jalan yang sudah di aspal mulus," jelasnya, Senin (2/3).

Ia berharap ada tindak lanjut dari pemerintah terkait bagaimana standart operasional procedure (SOP) pasca-perbaikan yang merusak jalan aspal. 

Baca Juga : Mokong Keluyuran Malam Hari, Warga Jalani Rapid Test Covid-19 di Tempat

Namun, hingga saat ini keluhannya seakan tidak mendapat tanggapan yang pasti.

"Ya harusnya Pemerintah Kota Malang merubah cata penanganan jalan yang dilubangi lah, setidaknya di tambal mirip aslinya. Dan vendornya juga harus di presure agar pengerjaannya bisa lebih baik lagi," imbuhnya.

Dirinya juga selalu melaporkan keluhannya tersebut ke Radio City Guide. 

Dengan alasan, agar segera mendapat tindakan, namun hasilnya masih dianggap sebelah mata.

Sebelumnya, terkait dengan persoalan ini, ia menyebut pernah memberikan laporan kepada direktur Perumda Tugu Tirta yang lama, namun merasa jawaban yang diberikan seakan menggampangkan.

"Saya kalau lewat pas bekas lubang itu selalu menghindari. Dulu juga pernah telpon langsung kepada Kepala Dinas Tugu Tirta (Direktur PDAM) yang lama mengenai jalan lubang bekas galian, bagaimana caranya bisa sempurna mengembalikannya. Jawabannya enteng, pengembalian bekas galian sudah diserahkan ke kontraktor aspal atau vendor," tandasnya.


Topik

Peristiwa malang berita-malang malang-hari-ini Perbaikan-Pipa-PDAM-Kota-Malang Perumda-Tugu-Tirta-Kota-Malang Radio-Citu-Guide


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Sri Kurnia Mahiruni