MALANGTIMES - Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang akan terus mengawal Desaku Menanti. Tujuannya agar anak dari keturunan dari warga disana bisa tumbuh kembang dengan baik.
Baca Juga : Dampak Covid-19, Beasiswa LPDP ke Luar Negeri Ditunda Tahun Depan
Pendampingan yang terus dilakukan Dinsos-P3AP2KB bagi Desaku Menanti terlihat cukup baik. Hal itu dilihat dari pendampingan yang sudah sampai pada keturunan dari warga penghuni Desaku Menanti.
Kepala Dinsos-P3AP2KB, Penni Indriani mengatakan bahwa pihaknya akan melihat bagaimana perkembangan anak-anak dari keturunan warga Desaku Menanti. Karena bukan tidak mungkin anak-anak di sana juga ikut alur orang tuanya yang pernah menjadi penghuni jalanan dengan mencari uang di jalan raya.
"Desaku menanti, itu harus kita kawal bersama, agar anak bisa tumbuh kembang dan tidak terjadi penurunan seperti yang sudah dilakukan orang tuanya," ungkap Penni Indriani.
Berkaca dari kehidupan sehari-hari di Kota Malang, masih banyak ditemukan anak-anak yang masih sekolah tapi sudah mencari uang di jalanan. Hal tersebut sangat miris dilihat karena 'Bhumi Arema' dijuluki Kota Pendidikan. Dengan kata lain, daerah yang dipimpin oleh Drs. Sutiaji ini adalah daerah yang layak anak sekaligus pendidikannya.
Baca Juga : Belajar dari Rumah Lewat TVRI Mulai Hari Ini, Intip Jadwalnya Yuk!
Sebelumnya, warga Desaku Menanti itu juga ditargetkan untuk bisa lulus pembinaan dalam kurun waktu tiga tahun. Dan diharapkan mereka tidak kembali ke "profesi" lamanya, melainkan bisa memiliki pekerjaan yang layak.
"Target tiga tahun itu sudah bisa keluar dari situ. Biar bisa gantian dengan gelandangan lainnya yang masuk untuk dibina. Kami harapkan juga mereka ke depan memiliki pekerjaan layak. Juga bisa sewa di rumah susun dan tidak kembali mengemis lagi," jelasnya.