MALANGTIMES - Indonesia memiliki sekitar 128 gunung dari Sabang hingga Merauke. Keindahan alam gunung-gunung itu membuat banyak orang tertarik untuk mendakinya. Satu gunung saja bisa mencapai puluhan ribu pengunjung setiap tahun.
Saat ini, mendaki memang telah menjadi aktivitas rekreasi. Keindahan puncak gunung menjadi salah satu alasan masyarakat berbondong-bondong melakukan aktivitas pendakian. Selain itu, keindahan gunung menjadi alasan seseorang untuk meningkatkan eksistensi di media sosial atau di dunia maya.
Baca Juga : Akhir Kisah Sahabat Rasulullah yang Mengatakan Zakat Adalah Pungli
Terlepas dari banyaknya alasan seseorang untuk mendaki gunung, kita tidak boleh melupakan bahwa mendaki gunung merupakan aktivitas yang berat. Selain membutuhkan fisik dan mental yang kuat, mendaki gunung merupakan aktivitas alam yang berbahaya. Risikonya mulai dari ancaman binatang buas, cedera, cuaca buruk, salah jalur atau tersesat, dan hipotermia.
Yup! Hipotermia. Hipotermia merupakan salah satu kendala yang sering dikhawatirkan para pendaki saat menjejakkan kakinya di gunung. Tak sedikit dari mereka yang harus meregang nyawa karena serangan yang jamak terjadi di ketinggian tersebut.
Ketika mengalami hipotermia, kondisi suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35oC. Ketika suhu tubuh berada jauh di bawah normal (36-38oC), fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan mengalami gangguan.
Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung, gangguan sistem pernapasan, dan bahkan kematian. Tetapi, gejala ini tidak akan terjadi jika Anda menerapkan formula "JAKET".
Formula ini dicetuskan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM) yaitu Bagas Danadipa dan Nadhiva Nur A. "Hipotermia adalah salah satu kendala yang sering mengancam kehidupan pejalan kaki di gunung. Oleh karena itu, pejalan kaki harus tahu cara mencegah hipotermia," kata Bagas.
Dijelaskan Bagas, JAKET merupakan satu akronim yang berisi formula ampuh yang digadang mampu untuk pencegahan hipotermia.
Baca Juga : Pengantin 'Masker', Anak Kapolsek Beji Menyambut Hari Bahagia di Tengah Pandemi Covid-19
"JAKET merupakan akronim dari jeans are not allowed to be used (jeans tidak bisa digunakan), avoid drinking alcoholic beverages to warm the body (hindari minum minuman beralkohol untuk menghangatkan tubuh), keep your body temperature normal (jaga suhu tubuh Anda normal), eat enough because the body needs energy (makan cukup karena tubuh membutuhkan energi), dan terakhir the equipment carried and used must be completed (peralatan yang dibawa dan digunakan harus dilengkapi)," bebernya.
Berkat formula JAKET, Bagas dan Nadhiva meraih juara 1 Lomba Poster Publik tingkat nasional dalam acara Indonesian Medica Student Training and Competition (IMSTC) yang diadakan Asian Medical Students Association (AMSA) Indonesia belum lama ini.