Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Jadi Polemik, Dikti Tolak Rencana Impor Dosen Asing ke Indonesia

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Heryanto

20 - Jan - 2020, 19:04

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Prof Dr Ir Suprapto DEA. (Foto: Ima/MalangTIMES)
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Prof Dr Ir Suprapto DEA. (Foto: Ima/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Wacana mendatangkan dosen asing ke Indonesia telah mencuat sejak tahun 2018. 

Wacana impor dosen ini menjadi bagian dari berlakunya Perpres No. 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang diteken Presiden Jokowi. 

Baca Juga : Belajar dari Rumah Lewat TVRI Mulai Hari Ini, Intip Jadwalnya Yuk!

Tujuan impor dosen asing ke Indonesia yakni agar bisa mengerek daya saing perguruan tinggi Indonesia di mata dunia.

Wacana tersebut menuai pro dan kontra. 

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII Prof Dr Ir Suprapto DEA termasuk ke dalam pihak yang menentang. 

Ia menilai, Indonesia tak kekurangan dosen yang berkualitas.

"Wong di Indonesia ada," katanya saat kunjungan kerja ke Malang.

Jumlah profesor di Indonesia pun sudah banyak. Bidang ilmunya juga sudah merata, terlebih di Jawa Timur.

"Sudah merata dan banyak. Kita kan Jawa Timur kalau PTS (Perguruan Tinggi Swasta)-nya punya 158 guru besar. Masa' 1-2 nggak nyantol yang diinginkan kementerian," ungkapnya.

Diakuinya, jumlah 158 guru besar itu memang belum seimbang dengan jumlah perguruan tingginya. 

Maka untuk menyeimbangkannya, Suprapto meminta dalam 3 tahun ke depan ada 20 profesor baru setiap tahunnya.

"Makanya 3 tahun ke depan saya ingin jumlah profesor tiap tahun di Jatim itu ada 20 setiap tahun," ucapnya.

Baca Juga : Cegah Covid 19 Pada Lansia dan Anak-Anak, Pemkot Batu Akan Beri Tambahan Nutrisi

Sementara tahun 2019 kemarin, kata Suprapto, baru ada 13 profesor per tahun.

"Kalau tahun 2020 ini ya 20 (profesor) pertahun Insya Allah. Sekarang sudah banyak yang antri. Artinya, kita harus optimis bahwa negara kita itu banyak SDM. Masa' kita kekurangan SDM. Ada lah," katanya.

Suprapto menjelaskan, yang sebenarnya dibutuhkan Indonesia adalah SDM yang profesional. Sebab Indonesia memang kekurangan tenaga profesional.

"Nah, itu yang diinginkan pemerintah di sini. Indonesia kekurangan orang-orang seperti itu," timpalnya.

"Kita ingin maju pendidikan. Makanya dosen-dosennya harus yang profesional. Di sini dianggap masih kurang. Makanya terus ada wacana akan mengimpor profesor, mengimpor tenaga pengajar dari luar," terangnya lebih lanjut.

Saat ini, realisasi impor dosen sendiri sudah dilakukan. Telah muncul rektor asing pertama Indonesia di Universitas Siber Asia, yakni profesor asal Korea Selatan (Korsel) bernama Jang Youn Cho.

"Sudah ada sih buktinya. Ada pimpinan perguruan tinggi swasta di Jabar itu, profesor dari Korea," tandasnya.


Topik

Pendidikan malang berita-malang malang-hari-ini Tolak-Rencana-Impor-Dosen-Asing impor-dosen-asing Penggunaan-Tenaga-Kerja-Asing


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Heryanto