Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Khofifah Posting Video MRT/LRT Jatim, Warganet: Reaktivasi Saja Rel-Rel KA Lama

Penulis : Dede Nana - Editor : Nurlayla Ratri

14 - Jan - 2020, 10:41

Layar tangkap akun @KhofifahIP (Twitter)
Layar tangkap akun @KhofifahIP (Twitter)

MALANGTIMES - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawangsa, melalui akun pribadi Twitter-nya @KhofifahIP, mencuitkan terkait rencana pembangunan moda transportasi publik yang saling terhubung melalui MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit).

Baca Juga : Turut Terdampak Covid-19, Pembangunan Rest Area Terminal Madyopuro Ditunda

Cuitan gubernur perempuan pertama di Jatim itu pun membuat masyarakat di dunia maya menanggapinya secara antusias. Apalagi, cukup banyak juga yang menanyakan terkait MRT dan LRT di Jatim. Sehingga Khofifah pun memberikan penampakan desain transportasi publik itu lewat cuitannya.

"Kalau kemarin ada yang nanya, kapan Jawa Timur punya MRT dan LRT, maka beginilah kira-kira penampakan desain transportasi publik Jatim yang akan datang. Moda transportasi ini nantinya akan sambung menyambung antar daerah, kawasan perekonomian, dan kawasan industri," tulisnya, Senin (13/1/2020) melalui @KhofifahIP.

Tak lupa Khofifah pun menyertakan video singkat berdurasi 1:02 terkait penampakan MRT dan LRT yang akan dimiliki Jatim dalam mengurai problematika kemacetan di jalan raya.

Dalam video pendek itu terlihat desain moda transportasi publik yang memakai pola mobilisasi rel layang. Dengan beberapa kabupaten yang akan terhubung oleh MRT dan LRT, yaitu Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Serta Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS), Selingkar Wilis dan Lingkar Selatan, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari.

Cuitan dan cuplikan video penampakan MRT dan LRT itupun banjir komentar. Beberapa warganet, menyampaikan, bahwa daripada membangun hal itu lebih baik melakukan reaktivasi rel-rel kereta api (KA) lama. 

"Mendingan re aktivasi rel2 lama, trs menambah rel yg ada kerjasma dgn pt KAI dan menambah vol keberangkatan kereta. Klo bangun MRT n LRT, ongkosnya lbh mahal dan blm tentu jumlh penumpang nya menutupi ongkos ops. Bljr kasus dr palembang," cuit akun @noor_cak.

Cuitan itu mendapat dukungan dari @agungbekka yang menuliskan, "Bener, dioptimalkan aja dobel Rel @KAI121 dan diperbanyak jumlah keretanya, jamnya, sebelum membangun MRT dan LRT yang pasti mahal, dan takutnya wacana aja," cuitnya pula.

Akun @ndarjoboyz juga memberikan saran terkait cuitan dan video pendek Khofifah itu. Dirinya menyampaikan apa yang disampaikan Gubernur Jatim masih berupa animasi yang realisasinya pasti akan butuh waktu lama.

"Masih berupa animasi, realisasinya pasti lama, blm nunggu dana dari pusat, belum pembebasan lahan dan pembangunan, sedangkan kemacetan semakin parah. Kenapa tidak direalisasikan dgn yg mudah dulu, BRT lebih masuk akal secara anggaran & real, yg penting masyarakat terbiasa dulu," cuitnya.

Menengok pembangunan MRT di Jakarta dengan mobilisasi di bawah tanah, pemerintah membutuhkan waktu sekitar 39 tahun. Dari proyek yang digadang-gadang menjadi primadona transportasi umum ini dicetuskan di tahun 1980 oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Baru diresmikan tahun 2012 oleh Fauzi Bowo dan tahun 2013 proyek MRT mulai dilakukan saat Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga : Pandemi Covid-19, Revitalisasi Pasar Bunulrejo Dibatalkan

Proyek MRT selesai dan mulai beroperasi pada Maret 2019 lalu. Artinya, dari tahap dicetuskan sampai pada perencanaan dan pelaksanaannya, memang membutuhkan waktu yang panjang sekali.

@eko1210 menciutkan, "Bu mohon belajar dr pengalaman pembangunan MRT dan LRT di Jkt & Jabodetabek. Mungkin ada banyak hal yg harus diperhatikan u/ diperbaiki untuk implementasi di Jatim. Pemilihan solusi teknologi & skema pembiayaan adalah 2 hal krusial yg hrs diputuskan dgn baik," tulisnya.

Hal ini pula yang membuat wacana MRT dan LRT sebagai moda transportasi publik yang akan dimiliki Jatim, mendapat saran dari warganet yakni mereaktivasi rel-rel kereta api lama. Selain saran itu, akun @okholilurrohman juga memberikan saran lainnya.

"Bikin trem aja buk, serius. Secara estetik ebih enak dipandang sekaligus ramah tanpa beton," cuitnya.

Bukan hanya terkait hal itu warganet memberikan komentar di akun @KhofifahIP ini. Pemilihan Kabupaten/Kota di dalam video pun membuat warganet lainnya ikut berkomentar saat wilayahnya tak masuk dalam rencana tersebut.

@MalangTramway akun yang fokus dalam persoalan perkeretaapian dalam memiliki pengikut 2.828 ini menuliskan hal itu. 

"Pembangunan jalur LRT di beberapa kota tersebut patut disambut dg gembira & didukung. Namun merujuk cuplikan video tersebut, wilayah Malang Raya tidak termasuk dalam rencana pembangunan LRT. Padahal moda transportasi sejenis LRT dibutuhkan pula oleh Malang," cuitnya.

Hal itu dibenarkan oleh @dewi_darmawati yang menyampaikan, bahwa Kota Malang sangat butuh moda transportasi yang dicanangkan Pemprov Jatim itu. "yg super parah macet kota Malang bu Gub @KhofifahIP , PemKot @PemkotMalang perlu didukung PemProv dan PemPus @KemenPU...akses alternatif ke Batu juga, sudetan jalan dari Sukorejo atau Purwosari mungkin. terimakasih kl diperhatikan," cuitnya melihat Kota Malang tak jadi salah satu lokasi yang terhubung MRT dan LRT seperti terlihat dalam video.

Selain warganet yang memberikan saran-saran atas rencana pembangunan MRT dan LRT di Jatim itu. Warganet lainnya menunggu realisasi itu dan memberikan apresiasi kepada Khofifah. "Semoga terealisasi dan bermanfaat bagi seluruh rakyat," cuit @MoelyonovDjalil.


Topik

Pemerintahan malang berita-malang Gubernur-Jawa-Timur-Khofifah-Indar-Parawangsa Light-Rail-Transit Kawasan-Ekonomi-Khusus-singosari


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Nurlayla Ratri