MALANGTIMES - Kuota mahasiswa baru di Universitas Brawijaya (UB) pada tahun 2020 berjumlah sekitar 14 ribu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah itu dibagi atas 3 jalur, yakni SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk PTN), dan jalur mandiri.
Kuota pada jalur SNMPTN sebesar 30 persen. SedangkN SBMPTN 40 persen. Sementara jalur mandiri 30 persen. "SNMPTN 30 persen dari 14 ribu, SBMPTN-nya 40 persen dari 14 ribu, mandiri 30 persen," ungkap Rektor UB, Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS.
Baca Juga : Belajar dari Rumah Lewat TVRI Mulai Hari Ini, Intip Jadwalnya Yuk!
Terkait dengan detail aturan SNMPTN, sebelumnya sempat beredar kabar soal perubahan sistem perankingan dari pusat ke sekolah. Wacana itu mencuat lantaran banyak siswa yang mendapatkan nilai bagus sehingga memengaruhi kuota SNMPTN.
Beranjak dari kondisi itu, pada 2020 ini sistem perankingan akan dilakukan pihak sekolah sendiri. "Ada perubahan sedikit sistem. Perankingannya di sekolah, tidak di pusat," ucapnya.
Apalagi jika di SMA banyak sekali yang nilai rapornya bagus. Misalkan yang nilai 9-nya banyak. Dengan sistem baru ini, maka bagi PTN lebih simpel karena mendapatkan data siswa sesuai persentase akreditasi sekolah.
"Dulu itu umpama jatahnya 40, yang nilainya 90 ada beberapa orang, melebihi kuota. Sehingga sekarang diminta maksimal 40, ya diranking sendiri 40 supaya tidak membeludak," paparnya.
Yang terbaru, jelang penerimaan mahasiswa baru tahun 2020 ini, UB tengah mempersiapkan diri untuk membuka program studi (prodi) baru. Nuhfil menyebut pihaknya akan melakukan penambahan dua prodi baru.
Baca Juga : Ungkapan Mahasiswa Asing UIN Malang yang Terisolasi di Kampus
Satu prodi ada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Satu prodi ada di Fakultas Kedokteran.
"Ada penambahan dua prodi baru. Satu Aqua dari matematik. Satunya saya lupa. Satu MIPA, satunya yang kedokteran saya lupa. Tapi yang jelas sudah diproses tahun ini," ucapnya.