MALANGTIMES - Kawasan kos-kosan nampaknya saat ini masih menjadi lokasi rawan dari kejahatan Curanmor atau pembobolan. 2019, sebanyak 248 sepeda motor digondol pelaku curanmor.
Kebanyakan dari sepeda motor yang hilang, dicuri dari kawasan kos-kosan, sementara lainnya dari kawasan permukiman, lokasi parkir dan beberapa lokasi lain.
Baca Juga : Diduga Akibat Stroke, Tahanan Kasus Judi Polsek Klojen Meningal Dunia
Wakapolresta Malang Kota, Kompol Arie Tristiawan menjelaskan, jika kasus-kasus curanmor, memang terjadi menyebar di lima kecamatan di wilayah hukum Polresta Malang Kota. Namun untuk kawasan yang paling rawan, adalah di kawasan Klojen maupun Lowokwaru.
"Di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Klojen rawan, karena memang di sana banyak mahasiswa yang membawa kendaraan di kos-kosan, dan juga banyak kampus," jelasnya.
Dari jumlah laporan sebanyak 248 itu, telah terselesaikan sebanyak 128 kasus dan masih terdapat kasus yang belum tuntas sebanyak 120 kasus. Jumlah 248 laporan tersebut, telah menurun dibandingkan dari tahun sebelumnya, yakni 2018 yang terdapat 264 laporan.
Untuk itu, kedepan pihaknya akan terus berupaya menjaga kondusivitas dengan semakin menggencarkan patroli ke lokasi-lokasi rawan guna menekan angka kejahatan curanmor.
"Patroli rutin seluruh Polsek jajaran terus kami gencarkan," jelasnya.
Baca Juga : Aktor Senior Tio Pakusadewo Kembali Ditangkap karena Kasus Narkoba
Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat, khususnya pemilik kos maupun penghuni kos, untuk turut serta dalam menjaga keamanan, khususnya di wilayahnya masing-masing. Misalnya dengan memasang kamera pengawas pada lokasi kos, memasang kunci ganda pada motor maupun gembok pagar.
"Peran serta masyarakat dalam menjaga kondusivitas wilayah perlu terus digalakkan. Jangan segan untuk melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada petugas, saling bekerjasama dan memberikan informasi, guna menciptakan keamanan bersama," pungkasnya.