MALANGTIMES - Akhir tahun 2019, tiga sekolah di Kota Batu meraih prestasi yang cukup membanggakan. Ya tiga sekolah itu meraih prestasi adiwiyata tingkat mandiri dan nasional.
Baca Juga : Terkuak, Data Petani Terkena Limbah Greenfields Sejak Tahun Lalu Telah Dilaporkan, Tapi...
Dua sekolah yang meraih predikat adiwiyata tingkat nasional adalah SDN Mojorejo 01 dan SDN Ngaglik 01. Yang lebih membanggakan lagi akhirnya satu sekolah di Kota Batu menambah daftar adiwiyata mandiri.
Yang meraih adiwiyata mandiri itu adalah SDN Punten 01. Untuk bisa meraih predikat itu ke tiga sekolah itu telah melewati proses yang cukup berat yakni Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) dan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) tahun 2019.
Dari seluruh Indonesia, yang menyandang sekolah adiwiyata nasional ada 333 sekolah. Lalu ada 101 sekolah menyandang predikat adiwiyata mandiri.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan usai mendapatkan penghargaan ini tentunya harus meningkatkan prestasi. Yakni agar mempertahankan dan menaikkan status.
Misalnya dari adiwiyata tingkat nasional bisa dinaikkan menjadi mandiri. “Tentunya setelah dapat adiwiyata nasional harus terus mengembangkan prestasi, terus berbenah,” ungkap Arief.
Sementara itu Kepala SDN Mojorejo 01 Sri Wahyuni menambahkan, raihan prestasi ini tentunya menjadi sebuah kebanggaannya dan warga sekolah yang telah bekerja keras untuk mewujudkan prestasi adiwiyata provinsi ini. Tentunya dengan beragam program yang telah dibangun di sekolahnya.
“Untuk mendapatkan penghargaan ini kita buat enam program unggulan yang sudah diterapkan oleh anak-anak di sekolah,” ucap Sri.
Baca Juga : Hama Tikus Bikin Buntung, Dinas Pertanian : Alat Bantuan Masih Terkendala Lelang
Ke enam program tersebut adalah Mojorejo Satu (mosa) tasi (berprestasi) yakni akademik, pembelajaran four C (creatif, collaboration, critikal thinking, comunicatif). Lalu mosa imtaq, mosa patri religi go to iman yakni patriotisme, religius, gotong royong, integritas, dan mandiri. Moda darling (sadar lingkungan). Mosa budi (berbudaya inklusi) dan mosa go pro global project.
Kemudian ada saber sampah sapu bersih sampah sekitar sekolah, konservasi lingkungan. Lalu ada sasesata (satu semester satu tanaman).
“Dengan program tersebut dalam waktu 3 tahun saya di SDN Mojorejo 01 bisa meraih 2 predikat adiwiyata provinsi dan nasional,” imbuhnya.
“Harapannya ke depan semoga segera dapat menuju adiwiyata mandiri. Bisa mengimbaskan ke dua sekolah yg masih belum adiwiyata kota,” harap Sri kepada MalangTIMES.
Sedang hingga saat ini yang sudah meraih predikat adiwiyata terlebih dahulu tingkat mandiri oleh SDN Tulungrejo 04. Kemudian sekolah yang menyandang predikat adiwiyata tingkat nasional adalah SDK Sang Timur, SDN Temas 01, dan SDN Tulungrejo 01.