MALANGTIMES - Kekalahan menghadapi Persebaya dengan skor 4-1 pada lanjutan Liga 1 2019 pekan ke 32 Kamis (12/12/2019) di Stadion Batakan, Balikpapan membuat pemain berposisi gelandang Arema FC Hanif Sjahbandi mengakui bahwa dalam laga itu timnya masih banyak kekurangan yang harus segera dibenahi.
Baca Juga : Kontroversi, Prestasi, hingga Mundurnya Ratu Tisha dari Sekjen PSSI
Arema FC terlihat begitu tak berdaya kala menghadapi Persebaya di Stadion Batakan sore hari kemarin.
Bahkan dalam penguasaan bola pun, Singo Edan harus mengakui keunggulan dari Bajul Ijo.
Ekspektasi akan mencuri poin karena bermain di tempat netral karena venue pertandingan di Stadion Batakan, Balikpapan nyatanya terpatahkan karena Arema FC tidak bisa menampilkan permainan yang maksimal dan mampu mencetak gol di setiap peluang.
Padahal mulai awal laga Liga 1 2019, Arema FC menurunkan dua striker yakni Sylvano Comvalius dan Ahmad Nur Hardianto.
Tapi keduanya belum bisa membuat lini pertahanan Bajul Ijo merasa ketakutan dengan keberadaan lini serang Singo Edan itu.
Bahkan belum habis babak pertama, Hardianto terpaksa ditarik keluar oleh Milomir Seslija karena strategi yang ia inginkan tidak berjalan dengan baik.
Baca Juga : Libur Karena Covid-19, Kiper Persita Mulai Bosan
Gelandang muda milik Arema FC yang bermain full 90 menit, Hanif Sjahbandi mengatakan bahwa dalam pertandingan kemarin timnya memang banyak kekurangan sehingga tidak bisa bermain secara maksimal.
"Memang, pada pertandingan (lawan Persebaya) memperlihatkan bahwa kami masih punya banyak kekurangan," kata Hanif.
Tapi, dengan ini pemain asal Jawa Barat ini mengaku akan segera berkomunikasi dengan tim pelatih agar kedepan tidak ada kata selain tampil maksimal dan mencuri poin di sisa laga Liga 1 2019 sehingga target duduk di posisi ketiga atau kedua di akhir kompetisi bisa tercapai sesuai keinginan dari manajemen Arema FC.
"Semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi kami. Semoga juga ke depannya kami bisa lebih baik lagi, dan dapat memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan," tutupnya.