MALANGTIMES - Tuk
*dd nana
1/
Tuk
Bunyi
Kalau sekali sepi
Tapi tuk tuk
Mungkin membuatmu bangkit
Walau hanya merapikan mimpi
Sebelum luka memporak-porandakan
Barisan puisi yang dirajut nyeri
Tuk tuk tuk
Ini bukan lagi bunyi yang menyembunyikan
Suara yang membuatmu berdiri
Membuka pintu.
"Maaf tuan saya tahu ini masih pagi, tapi tugas adalah tugas,"
Kamu diam
"Saya disuruh mengambil air mata."
2/
Bunyi tuk tuk
Kata orang-orang tua adalah mantra
yang dulu dicipta dari getah langit paling terik
Sebelum mata kita terpana
Dengan garis-garis halus yang membasuh
Segala yang terbuka terluka
Melarutkannya di setiap celah dan ceruk
Sebelum akhirnya kita kenal laut.
Tuk tuk
menjadi bunyi yang berulang
menyerupai garis-garis yang
menggerus luka tubuh yang menari-nari
dengan ritmis yang magis yang abai
pada segala sayat dan perih luka.
"Sejak itu tuk tuk jadi bunyi yang tak setiap mulut bisa membunyikannya,".
3/
Aku memilih tuk
Untuk mengawali percintaan
Yang lama aku tuliskan dalam bayang-bayang
Dimana puisi paling akrab pun tak menyadari
Tuannya menyimpan titik nila paling bisa.
Aku memilih tuk
Karena kitab-kitab mengajarkan kasih
sayang dan kisah-kisah paling telanjang
Yang hulunya adalah tuk
Yang hilirnya juga tuk.
Maka aku memilih tuk
untuk mengawali dan akhirnya menepi
kelak.
*sekedar penikmat kopi lokal