MALANGTIMES - Ingin melakukan persiapan lebih awal untuk mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII 2021 di Lumajang, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang mengajukan anggaran tahun 2020 lebih banyak dibanding tahun 2019 ini. Jika tahun anggaran tahun 2019 ini sebesar Rp 12,5 Miliar, pada tahun depan diajukan anggaran sebesar Rp 17,5 Miliar atau naik Rp 5 Miliar.
Pengajuan tambahan anggara itu menyusul hasil yang kurang memuaskan pada Porprov VI 2019 di Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro.
Baca Juga : Kontroversi, Prestasi, hingga Mundurnya Ratu Tisha dari Sekjen PSSI
Ketua Umum KONI Kota Malang, Eddy Wahyono mengatakan bahwa pihaknya menganggarkan lebih besar dari tahun ini untuk peningkatan prestasi Porprov di tahun 2021 mendatang. "Iya kami sudah mengajukan peningkatan tersebut ke DPRD (Kota Malang) untuk lebih mempersiapkan atlet untuk mendapatkan peningkatan prestasi Porpov 2021. Karena anggaran itu tidak bisa lepas jika ingin mendapatkan prestasi yang bagus," ujar Eddy Wahyono.
Persiapan para cabor yang dimaksud masuk dalam peningkatan anggaran tersebut adalah untuk pemusatan latihan cabor (puslatcab) yang rencananya digelar pada awal bulan tahun 2020 mendatang. "Sepertinya Januari Febuari 2020 nanti itu sudah ada puslatcab sampai h-1 bulan sebelum Porpov VII dimulai. Jadi mereka akan latihan lebih intensif dan pelatih bisa lebih padu dengan pemain. Tidak puslatcabnya itu (mendadak) diadakan pada awal tahun saat penyelenggaran Porpov begitu. Saya kira waktunya kurang untuk persiapan," ungkapnya.
Selain untuk puslatcab, anggaran yang meningkat menurut Eddy Wahyono juga untuk menyewa tempat latihan.
Dicontohkan Ketua Umum KONI Kota Malang itu, beberapa cabor tidak memiliki fasilitas tempat latihan sendiri, sehingga harus menambah jam tersendiri. "Seperti cabor renang. Atlet-atlet itu kan masih SMA. Nah sekarang itu kan full-day school pulangnya jam 5, sedangkan kolam renangnya tutup jam 5. Jadi, kami harus menyewa saat kolam renang itu tutup dan itu mesti butuh biaya lebih," katanya.
Baca Juga : Libur Karena Covid-19, Kiper Persita Mulai Bosan
Di sisi lain, gizi atlet juga sangat dibutuhkan ketika akan mengikuti sebuah event. Karenanya anggaran memang sangat dibutuhkan agar atlet bisa maksimal ketika bertanding. "Extra fooding itu ya untuk memenuhi nutrisi atlet nantinya. Kami akan sediakan supplement obat-obatan, dan makanan yang sehat untuk mereka," ucapnya.
Dan terakhir, jika memang anggaran tersebut disetujui oleh DPRD Kota Malang pada APBD 2020 mendatang, Eddy Wahyono berani menargetkan kontingen Kota Malang akan kembali meraih posisi runner-up yang pada gelaran Porprov lalu gagal diraih. "Runner-up InsyaAllah bisa kalau memang benar ditingkatkan. Tapi kalau memang dipangkas saya terima dengan alasan yang mesti logis," pungkasnya.