MALANGTIMES - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang terus berupaya memacu para akademisinya, khususnya dosen yang sudah bergelar doktor untuk meningkatkan publikasi penelitian. Utamanya publikasi di jurnal internasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program percepatan guru besar. Belum lama ini, program percepatan guru besar dilakukan di Hotel Swiss-Bellin Kota Malang.
Baca Juga : Belajar dari Rumah Lewat TVRI Mulai Hari Ini, Intip Jadwalnya Yuk!
Sejumlah 20 akademisi UIN Malang di-coaching langsung oleh guru besar asal Malaysia, Prof. Dr. Jayakaran Mukundan.
Adapun calon guru besar yang masuk program percepatan adalah yang sudah memenuhi kriteria dan persyaratan yang berlaku.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr M Zainuddin MA menjelaskan, coaching klinik ini sudah kali keduanya dilakukan.
Tahap kedua ini diharapkan semua peserta bisa menyelesaikan semua artikel ilmiahnya hingga terindex di jurnal internasional.
"Prof Jaya tetap kami minta untuk menelaah hasil tulisan para calon guru besar hingga tuntas," terangnya.
Pasalnya, untuk menjadi profesor atau guru besar dibutuhkan capaian angka kridit 850 poin untuk meraih gelar tertinggi tersebut.
Angka kridit tersebut diperoleh dari tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Baca Juga : Cegah Covid 19 Pada Lansia dan Anak-Anak, Pemkot Batu Akan Beri Tambahan Nutrisi
"Semoga melalui program percepatan ini bisa membantu melancarkan proses pemenuhan kridit poin dan tahun 2020 semua tulisannya sudah terindek di jurnal internasional," harapnya.
Sementara itu, Prof Jaya meminta agar semua peserta bisa diajak kerjasama dengan baik sehingga proses indexing ini tidak memakan waktu yang cukup lama.
Kuncinya, semua peserta harus fast respon terhadap apapun masukan yang diberikan oleh para mentornya.
"Apapun kekurangannya harus segera diperbaiki sesuai dengan arahan dari mentornya masing-masing," tegasnya kepada seluruh peserta coaching klinik artikel publikasi ilmiah bereputasi.