Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba-Serbi

Mengintip 21 Koleksi Manuskrip Nusantara Kuno di Perpustakaan Kota Malang

Penulis : Imarotul Izzah - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Sep - 2019, 18:42

Lulut Edi Santoso bersama dengan koleksi manuskrip Nusantara kuno miliknya. (Foto: Imarotul Izzah/MalangTIMES)
Lulut Edi Santoso bersama dengan koleksi manuskrip Nusantara kuno miliknya. (Foto: Imarotul Izzah/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Seorang pengkoleksi manuskrip Nusantara kuno bernama Lulut Edi Santoso memamerkan 21 naskah Nusantara kuno di Perpustakaan Kota Malang, Kamis (19/9/2019).

Naskah-naskah tersebut berumur ratusan tahun. Berdasarkan tulisannya, terdapat manuskrip-manuskrip huruf pegon (bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab), Arab, dan Jawa.

Baca Juga : Chris CSB Lelang 100 Koleksi Sneakers Buat Bantu Tenaga Medis Tangani Covid-19

"Orang banyak terkecoh ini Quran. Bukan. Karena bahasanya Jawa," ucap guru SMAN 3 Malang ini.

Manuskrip-manuskrip tersebut di antaranya Babad Demak, Babad Majapahit, Babad Tong Tya, Jenggala, Jayakengkara, dan Alquran. "Temanya rata-rata hikayat," imbuhnya.

Manuskrip-manuskrip tersebut diperoleh Lulut dari banyak lokasi, mulai dari Malang, Mataram, hingga Yogyakarta. "Untuk yang saya miliki secara keseluruhan, termasuk yang di rumah paling tua tahun 1600-an. Isinya kompilasi. Ada tasawuf, ada fikih, ada mantra-mantra. Kebetulan warisan keluarga saya sendiri," lanjutnya.

Sementara jenis kertas manuskrip-manuskrip yang dipamerkan, yakni kertas daluang, kertas Eropa, dan kertas lokal. "Daluang itu terbuat dari kulit kayu, yang saya bawa ada dua. Yang lainnya kertas Eropa. Juga ada kertas lokal," ungkapnya.

Lulut mengungkapkan, pencarian manuskrip di zaman sekarang cenderung makin sulit. Ia mendapatkan manuskrip-manuskrip tersebut dengan cara membeli.

 "Seratus persen beli. Harganya memang mahal. Karena hal itu juga banyak permasalahan. Orang sulit melepas karena dianggap sebagai jimat, sebagai warisan orang tua, atau kalau diberikan ke orang lain nanti dosa," ungkapnya.

Beberapa orang memperlakukan manuskrip-manuskrip itu dengan cara dikubur. Ada pula yang dibakar, dimusnahkan lantaran takut kualat.

Baca Juga : Selain Situs Pendem, Penataan Khusus Juga Dilakukan di Situs Rondo Kuning

Lulut meminta para ahli untuk membaca manuskrip-manuskrip tersebut. Ke depannya, ia akan mendigitalkannya dan membukukannya.

"Saya punya keinginan nanti ada teks asli saya pasangkan dengan transkripnya dan dengan translatenya. Biar orang bisa belajar," ucapnya.

Manusrip-manuskrip itu bagi Lulut begitu berharga. Maka dari itu ia tidak berniat untuk menjualnya. "Saya mengoleksi karena banyak. Agar tidak lari ke luar negeri dan tidak dibakar. Saya berniat mengembangkannya untuk berbagai generasi ke depan," kata dia.
 

 


Topik

Serba-Serbi Malang berita-malang koleksi-manuskrip-Nusantara-kuno Lulut-Edi-Santoso Perpustakaan-Kota-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imarotul Izzah

Editor

Sri Kurnia Mahiruni