MALANGTIMES - Aktivitas budaya warga Kelurahan Tlogomas sebentar lagi akan terlihat kembali. Hal tersebut karena Karang Taruna (Kartar) Kanjuruhan akan membuat sebuah kegiatan bernama Pesona Tlogomas.
Wilayah Tlogomas memang dari dulu tidak lepas dari kegjatan. budayanya. Apalagi, dulu di kawasan ini disebut-sebut berdiri Kerajaan Kanjuruhan yang merupakan cikal bakal terbentuknya 'Bhumi Arema'.
Baca Juga : WORO & The Night Owls Gebrak Maret dengan Album Perdananya
Untuk mengenang budaya tersebut, Kartar Kanjuruhan dalam program kerja di bidang seni, budaya, dan olahraga mempunyai gagasan untuk menggelar Pesona Tlogomas. Acara ini berkonsep tempo dulu.
Ketua Kartar Kanjuruhan Ari Prabowo mengungkapkan bahwa yang melatarbelakangi kegiatan ini karena wilayah Tlogomas terkenal dengan budaya karena dulu ada Kerajaan Kanjuruhan.
"Kegiatan ini untuk memperingati HUT Ke-74 Republik Indonesia dan bulan Muharram atau Syuro dalam kalender Jawa," ucap Ari kepada MalangTIMES .
Sedikit .engulik wilayah Tlogomas, memang di daerah yang kini banyak tumbuh institusi pendidikan tersebut, banyak ditemukan benda bersejarah peninggalan Kerajaan Kanjuruhan. Salah satunya adalah watu gong.
Menurut Ari, kegiatan yang baru pertama digelar ini salah satunya bertujuan untuk mempersatukan warga masyarakat Tlogomas. Sebab, Tlogomas dulunya juga miniatur Indonesia dengan dibuktikan beberapa peninggalan Kerajaan Kanjuruhan.
Baca Juga : Film Dokumenter The Beatles 'Get Back' Rilis September 2020
"Kegiatan ini bisa membuka pola pikir masyarakat untuk lebih unggul dalam segala hal, sehingga bisa menciptakan Indonesia unggul, sesuai tagline Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Indonesia Maju," ujarnya.
Rencananya, Pesona Tlogomas akan mulai digelar pada 21 hingga 22 September 2019 yang berpusat di Jalan Koral hingga Jalan Akik, Tlogomas, Kota Malang.
Selain menginginkan pola pikir masyarakat untuk lebih unggul, digelarnya Pesona Tlogomas dengan tema tempo dulu ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Itu karena di sana juga akan dibuka stan untuk para penjual makanan, minuman hingga pernak-pernik khas tempo dulu. "Harapannya nanti bisa meningkatkan harmonisasi masyarakat dan ekonomi masyarakat," terang Ari.