MALANGTIMES - Seribu serabi suro tertata rapi beserta kuah kental disebut juruh terbuat dari gula jawa dan santan di atas encek terbuat dari bambu tertata rapi di area jalan Dusun Dadaptulis Dalam, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Di antara serabi itu dikelilingi ratusan orang, Kamis (12/9/2019).
Baca Juga : Klaim Sembuhkan 7 Pasien Covid-19 di Jakarta, Ramuan Contravid Solo Bikin Heboh Publik
Kegiatan itu merupakan Festival Serabi Suro, yang digelar oleh Kelurahan Dadaprejo bersama Dinas Pariwisata Kota Batu. Serabi suro itu sudah menjadi momen yang ditunggu oleh masyarakat sekitar untuk dibawa pulang.
Sebelum akhirnya serabi boleh dibawa dan dimakan, dimulai dengan arak-arakan serabi yang dipanggul oleh puluhan orang. Sebagian juga ada tumpeng dari jajanan anak-anak.
Tumpeng dikumpulkan di area jalan di Dusun Dadaptulis Dalam Kelurahan Dadarejo, Kecamatan Junrejo, setelah serabi itu ditata terlebih dahulu dilakukan berdoa bersama. Kemudian secara simbolis Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menuangkan juruh di atas serabi dalam sebuah mangkok yang terbuat dari tanah liat.
Setelah itu baru warga berebut untuk mengambil serabi. Bahkan ada juga yang membawa kantong plastik merah besar, di dalamnya penuh dengan serabi.
Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Imam Suryono mengatakan festival ini sudah digelar selama dua tahun. Tujuannya untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Dusun Dadaptulis Dalam khususknya dan Kelurahan Dadaprejo. “Ini sudah tahun ke dua di sini digelar Festival Serabi Suro, dan memang ini hanya digelar setiap suro. Karena sudah sejak dulu ini digelar,” kata Imam.
Baca Juga : Akhir Kisah Sahabat Rasulullah yang Mengatakan Zakat Adalah Pungli
Selain untuk melestarikan kebudayaan, juga meningkatkan rasa persaudaraan warga di Dusun Dadaptulis Dalam. Rencananya tahun berikutnya bakal digelar lebih meriah.
Menurutnya setiap desa/kelurahan memiliki atraksi sendiri-sendiri yang kedepannya akan terus digali untuk mewujudkan visi Kota Batu ‘Desa Berdaya Kota Berjaya’. “Ya semoga ke depannya Kebudayaan dan kesenian di Kota Batu terus bermunculan dan ekonomi masyarakat meningkat,” tutup pria yang juga staf ahli Pemkot Batu ini.
Sementara itu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengapresiasi Festival Serabi Suro di Kelurahan Dadaprejo tersebut. “Jarang warga yang melakukan seperti ini, sehingga mengapreasi dan terima kasih,” ungkap Dewanti.
“Tahun depan semoga tambah meriah, dan ramai. Buat serabi paling dengan beragam rasa,” harapnya. Dengan hadirnya desa/kelurahan yang memiliki kebudayaan dan kesenian yang khas seperti ini akan mengubah pemikiran wisatawan.
Bahwa Kota Batu bukan hanya dikenal dengan julukan tempat wisata buatan, tetapi juga memiliki wisata kebudayaan yang khas. “Apapun yang terjadi dengan kemajuan zaman punya sesuatu nilai leluhur harus tetap dilestarikan dan dijadikan hiburan,” tutup istri Eddy Rumpoko ini.
Sedang, festival ini akan digelar selama dua hari yakni 12-13 September 2019 mendatang di Dusun Dadaptulis, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Selama dua hari itu, pada 12 September digelar kirab tumpeng serabi suro, gending pujomontro, selamatan serabi, gebyar seni tari, wayang kulit (dalang bocah), ludruk anak. Sedangkan pada 13 September mendatang ada bantengan, gebyar senu tari, jarang kepang, dan rampak barong.