MALANGTIMES - Anggaran program pendidikan Gratis Berkualitas (TisTas) untuk SMA/SMK se-Jawa Timur yang dijanjikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa hingga saat ini belum dicairkan. Padahal, bantuan anggaran tersebut dikatakan cair awal tahun ajaran 2019/2020 pada Juli lalu.
Ngadatnya pencairan dana bantuan tersebut tentu menyulitkan sekolah untuk memenuhi kebutuhan operasional pembelajaran.
Baca Juga : Belajar dari Rumah Lewat TVRI Mulai Hari Ini, Intip Jadwalnya Yuk!
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak meminta pemakluman atas telatnya pencairan dana TisTas tersebut. "Kami mohon dimaklumi apabila tidak secepat apa yang diharapakan atau dituntut masyarakat," ucapnya saat ditemui di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya (UB) usai menghadiri Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar dalam Rangka Gerakan Anti-Korupsi, Kamis (5/9/2019).
Lebih lanjut Emil menjelaskan, tahun ini adalah tahun pertama pencarian TisTas. "Saya harus mengakui bahwa ini tahun pertama kami mencairkan TisTas. Sehingga ada proses yang kami kenal yang namanya learning curve, kurva belajar," jelasnya.
Meski begitu, Pemprov Jatim terus bekerja keras agar dana TisTas segera cair. "Tapi kami bekerja keras terus. SPM (Surat perintah membayar) sudah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Dan kami meyakini Insya Allah ini akan segera cair untuk bisa meng-cover apa yang menjadi biaya operasional sekolah-sekolah," tandasnya.
Untuk diketahui, program TisTas menggratiskan biaya SPP untuk jenjang SMA/SMK untuk sekolah negeri dan subsidi untuk sekolah swasta di Jawa Timur. Salah satu tujuan dari program TisTas adalah untuk mencapai tujuan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jawa Timur. Saat ini posisi IPM Jawa Timur terendah di Pulau Jawa dan urutan ke-14 di Indonesia.
