Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Sudah Turun Susah Naik, Harga Ayam di Malang Kembali Melorot

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Sep - 2019, 17:51

Pegawai UD Barokah di sentra ayam ras Kebalen Wetan, Kota Malang tengah melayani pembeli. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)
Pegawai UD Barokah di sentra ayam ras Kebalen Wetan, Kota Malang tengah melayani pembeli. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Harga ayam ras baik hidup maupun daging siap olah kembali melorot di pasaran Kota Malang. Untuk ayam hidup, kini dibanderol Rp 13.500 per kilogram. Penurunan tersebut jauh dibanding harga pokok produksi (HPP) yang layak, yakni kisaran Rp 20-21 ribu per kilogram. 

Para pemasok ayam ras hidup di Kebalen Wetan, Kota Malang mengungkapkan bahwa penurunan harga tersebut berlangsung sekitar seminggu terakhir. "Penurunan itu Rp 1.500 sampai Rp 2 ribu per hari, tiga hari berturut-turut turun terus. Harga awal Rp 19 ribu per kilogram, sampai sempat paling murah Rp 13 ribu per kilogram. Sekarang (hari ini, 3/9/3019) Rp 13.500 per kilogram," ujar pengelola UD Barokah Abdul Aziz. 

Baca Juga : Pertama Kalinya di Malang Ada Studio Apartemen Luas Harga Termurah Hanya di Kalindra

Aziz mengungkapkan, harga yang anjlok itu disebabkan oleh tingginya jumlah pasokan. Sehingga, ada ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan di lapangan yang relatif tetap. "Kemarin (harga turun) karena stoknya banyak. Kami ambil dari Blitar. Rata-rata per hari kan keluar 2 ton, kalau permintaan tetap, tidak naik juga tidak turun," sebutnya.

Rata-rata, ayam hidup memiliki berat per ekor mulai ukuran 2 kilogram atau 3 kilogram. Aziz menyebut, harga ideal yang diharapkan peternak maupun pemasok ayam ras berada di angka Rp 19-20 ribu per kilogram. "Jadi jualan di pasar bisa Rp 32-33 ribu per kilogram. Kalau harga turun seperti ini, di pasaran paling dijual Rp 28 ribu per kilogram," terangnya. 

Dia berharap, pemerintah bisa lebih memberi perhatian pada perdagangan ayam sehingga harga bisa stabil. "Kalau turun gini, pasarannya rusak. Pelanggan kan kalau sudah turun, sulit naik. Makanya harapannya stabil, enak. Kalau terlalu murah juga bahaya, peternak nggak ngisi kandang jadinya harga bisa naik drastis karena barangnya kosong," tuturnya.

Sementara itu, Khoiriyah, salah satu pedagang daging ayam ras di Pasar Besar Malang mengaku harga yang murah cukup berpengaruh pada pembelian. Menurutnya, minat pembeli meningkat saat harga ayam turun. "Dari kemarin turun sampai Rp 28 ribu per kilogram, hari ini harganya masih tetap tapi kulakan naik Rp 500," sebutnya. 

Baca Juga : Cari Tempat Tinggal Murah di Malang? Coba Apartemen The Kalindra

Dia mengaku, rata-rata per hari menjual 1 kuintal daging ayam segar. Meski demikian, dia juga berharap harga ayam kembali naik di kisaran Rp 30 ribu per kilogram. "Kalau habis murah, memang susah naik (harganya). Sehari sekitar 1 kuintal, tapi harga yang ideal memang Rp 30 ribu, kan nggak terlalu berat buat pembeli. Juga peternak dan penjual nggak menekan keuntungan," pungkasnya. 

 


Topik

Ekonomi malang berita-malang Harga-Ayam-di-Malang-menurun harga-pokok-produksi-ayam-potong harga-daging-ayam-di-kota-malang-menurun


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Sri Kurnia Mahiruni