MALANGTIMES - Macet masih menjadi salah satu permasalahan paling krusial di Kota Malang. Beberapa ruas jalan dipastikan padat di jam-jam tertentu, utamanya saat pagi dan sore hari. Sehingga, perlu ada upaya jangka pendek dan jauh untuk mengatasi kepadatan kendaraan di jalan.
Plt Kepala Barenlitbang Kota Malang, Erik Setyo Santoso menyampaikan, salah satu perencanaan Kota Malang untuk mengatasi kemacetan adalah melalui transportasi masal. Dalam APBD-Perubahan 2019, Barenlitbang Kota Malang akan melakukan kajian terkait studi kelayakan pemanfaatan transportasi massal seperti monorel, kereta gantung, dan Lintas Rel Terpadu (LRT).
Baca Juga : PSBB Jakarta, 5 Perjalanan KA Jarak Jauh Daop 8 Surabaya Dibatalkan
"Karena transportasi masal menjadi salah satu rencana Kota Malang yang terus dimatangkan setahap demi setahap," jelasnya pada MalangTIMES belum lama ini.
Usai melakukan kajian studi kelayakan pemanfaatan transportasi masal, langkah yang harus diambil nantinya adalah studi kelayakan aspek engineering, aspek sosial, lingkungan, hingga skema pendanaan. Skema pendanaan itu sendiri menurut Erik menjadi salah satu hal terpenting untuk merealisasikan pembangunan.
"Untuk skema permodalan pasti akan dimatangkan. Rencananya akan gunakan skema pendanaan public privete partnership (PPP)," jelas pria yang gemar berolahraga ini.
Transportasi masal menjadi salah satu rencana pembangunan Kota Malang dalam mengatasi kemacetan, lantaran kenyamanan yang diberikan melalui transportasi masal disebut mampu membuat masyarakat beralih dari pemakaian kendaraan pribadi. Sehingga, konsep transportasi masal terus dimatangkan secara bertahap. Mengingat, Kota Malang juga menjadi salah satu jujukan bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.