MALANGTIMES - Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang turut meramaikan Festival Kendaraan Hias 2019 dengan menyuguhkan penampilan yang ciamik. Tak tanggung-tanggung, kendaraan hias yang menampilkan sederet ikon Kota Malang hingga Laskar Perencana itu menawarkan beragam strategi dalam isu strategis yang dihadapi kota pendidikan ini.
Salah satunya berkaitan dengan penanganan kemacetan yang sampai sekarang masih banyak menjadi perbincangan. Melalui kendaraan hias ya g melaju dari kawasan Balai Kota Malang hingga Idjen Boulevard itu, Barenlitbang mencoba menyampaikan beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi macet.
"Salah satunya adalah pada replika kereta gantung hingga Lintas Rel Terpadu (LRT), dan kereta gantung yang disuguhkan dalam kendaraan hias," kata Plt Barenlitbang Kota Malang, Erik Setyo Santoso pada MalangTIMES di sela Festival Kendaraan Hias, Minggu (25/8/2019).
Pria ramah ini menyampaikan, strategi penataan kemacetan yang disuguhkan dalam kendaraan hias tersebut merupakan salah satu rencana yang akan dilakukan Pemerintah Kota Malang dalam jangka panjang. Di mana penataan transportasi massal memang menjadi salah atu solusinya. Di antaranya yang sedang dikaji adalah penerapan monorel, LRT, hingga kereta gantung.
Erik menjelaskan, rencana pemanfaatan transportasi massal memang sudah tertuang dalam tata ruang dan RPJMD Kota Malang. Hal itu kemudian disimbolusasikam pada kendaraan hias dengan harapan masyarakat akan lebih mengetahui rencana tersebut.
Tak hanya itu, pria yang hobby berolahraga itu juga menyampaikan, simbol lain yang disuguhkan dalam kendaraam hias milik Barenlitbang Kota Malang adalah Laskar Perencanaan, yaitu sebuah aspek perencanaan pembangunan Kota Malang yang melibatkan semua unsur. Mulai dari musrenbang tingkat RT hingga kecamatan dan selanjutnya berlanjut sampai tingkat kota.
"Perencanaan pembangunan Kota Malang dari sisi teknokratif dan partisipatif harus terpenuhi. Itu tergambar dalam Laskar Perencanaan. Sehingga, hasil usulan lebih terarah dan berkualitas. Selain itu usulan yang dibuat tidak hanya berdasar pada keinginan individu atau perorangan. Melainkan berdasarkan kebutuhan setiap wilayah yang menyesuaikan dengan prioritas," pungkasnya.