Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kaya Potensi Pariwisata, Tapi Terengah-engah di Tengah Kompetisi Skala Jatim

Penulis : Dede Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

20 - Aug - 2019, 12:13

Keindahan wisata Pantai Balekambang, bagian kecil dari kayanya potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Malang (dok MalangTIMES)
Keindahan wisata Pantai Balekambang, bagian kecil dari kayanya potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Malang (dok MalangTIMES)

MALANGTIMES - Sektor pariwisata menjadi andalan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam beberapa tahun ini. 

Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh

Dengan sumber daya alam memesona, seperti deretan pantai terbanyak di pulau Jawa serta kreativitas masyarakat mengolah berbagai potensi yang ada, telah membuat Kabupaten Malang sebagai wilayah dengan sentra pariwisata yang kompleks dan kaya.

Sayangnya, dengan berbagai kelebihan yang dimiliki itu, potensi pariwisata belum terdongkrak secara maksimal seperti di daerah lainnya yang ada di Jatim. Hal ini terlihat dari beberapa gelaran di tingkat Provinsi Jatim, seperti Anugerah Wisata Jawa Timur 2018.

Dari tiga kategori yang dilombakan adalah wisata alam, budaya dan buatan. Dimana, pariwisata Kabupaten Malang yang memiliki begitu kaya pesona dan lokasi tak ada yang masuk dalam tiga kategori yang dilombakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim.

Kalah oleh Lumajang, Kediri, Sumenep, Madiun, Tuban, dan Jember. Serta juga oleh Kota Batu dan Kota Surabaya dalam persoalan pesona wisata di tiga kategori tersebut. Pun, dalam komitmen dan kepedulian tinggi mengembangkan sektor pariwisata. 

Pemkab Malang masih harus ekstra keras untuk menyaingi lima Kabupaten yang dipilih oleh Pemprov Jatim memiliki komitmen tinggi. Yakni, Kabupaten Pasuruan, Jombang, Ponorogo, Situbondo dan Bojonegoro.

Hal inilah yang membuat Plt Bupati Malang Sanusi, menegaskan akan terus meminta berbagai masukan dari pihak luar. Baik dari perguruan tinggi (PT) maupun para pihak investor untuk lebih mengoptimalkan potensi kaya yang tersedia di Kabupaten Malang.

"Kita membuka diri untuk kemajuan pariwisata dari kalangan luar pemerintahan. Seperti yang kita lakukan dengan mengajak PT dan pengusaha ke wisata pantai Modangan. Harapannya ada masukan untuk memajukan sekaligus menarik investor di sektor pariwisata," ucap Sanusi.

Langkah yang diambil Sanusi tersebut, tidak lepas dari belum berbanding lurusnya potensi luar biasa pariwisata karena faktor alam yang ada di Kabupaten Malang dengan jumlah kunjungan wisatawan. Baik domestik maupun mancanegara yang sempat diharapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa tembus 1 juta orang di setiap lokasi destinasi wisata.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang mencatat, di tahun 2016 kunjungan wisatawan sebanyak 5.849.544 orang dengan rincian wisman 129.663 dan domestik mencapai 5.719.881. Tahun 2017 kunjungan melorot terbilang tajam yaitu sebanyak 2.095.222 orang (10.669 wisman dan 2.084.553 domestik).

Data BPS Kabupaten Malang tersebut berbeda dengan data yang disampaikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang kepada berbagai media selama ini. Dimana, menurut Made Arya Wedanthara Kepala Disparbud, di tahun 2017 lalu, tercatat jumlah wisatawan mencapai 6.455.123.

Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis

Ada selisih jumlah kunjungan cukup lebar antara data BPS dan Disparbud Kabupaten Malang, yang tentunya akan berpengaruh atas kebijakan pembangunan pariwisata ke depannya.
Trend berbanding tak lurus inilah yang membuat sektor pariwisata sampai tahun 2018 lalu belum bisa menjadi penyangga pendapatan asli daerah (PAD) yang mumpuni juga. 

Bahkan, dari analisa Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Malang, pariwisata masih butuh waktu sekitar 5 tahun lagi baru bisa menyumbang PAD besar.

Hal itupun bisa terjadi bila pembangunan skala nasional, seperti kawasan ekonomi khusus (KEK) Singosari terbangun, Bandara Abdurachman Saleh telah menjadi bandar internasional dan jalan tol Mapan sudah bisa terhubung ke wilayah selatan.

Berbagai kondisi inilah yang membuat Sanusi kembali berharap banyak atas kayanya potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Malang untuk 'dicungkil' secara nyata. Bukan sekedar kegiatan-kegiatan seremonial yang tanpa tindaklanjut nyata dalam sektor pariwisata.

"Jika bisa mewujudkan satu destinasi wisata minimal dihadiri satu wisatawan mancanegara saja dan mengeluarkan uang senilai 1 dolar AS. Maka Kabupaten Malang dapat meraih pemasukan yang sangat besar. Dengan demikian, dampak positif bisa dirasakan dalam menggerakkan perekonomian masyarakat," ujar Sanusi.

Politikus PKB ini juga menyadari, untuk menggerakkan secara optimal sektor pariwisata, khususnya terkait kunjungan wisatawan mancanegara, membutuhkan infrastrukur pendukung lainnya. 

Misalnya rencana peningkatan status bBandara Abdurachman Saleh. Untuk itulah dirinya akan kembali menyampaikan kepada Presiden Jokowi terkait percepatan kenaikan level Bandara Abd Saleh menjadi bandar internasional.

"Dengan demikian, wisatawan mancanegara  bisa langsung landing di Malang. Otomatis bisa mencari destinasi wisata di Kabupaten Malang, serta wilayah Malang Raya," ujarnya yang juga menegaskan, Disparbud juga harus menyiapkan Comand Center atau Central Informasi Pariwisata di Kabupaten Malang sehingga bisa terkoneksi dengan travel agen.


Topik

Peristiwa malang berita-malang Potensi-Pariwisata Pemerintah-Kabupaten-Malang sumber-daya-alam


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Lazuardi Firdaus