MALANGTIMES - Puluhan seniman dan mahasiswa mengikuti upacara bendera di Dewan Kesenian Malang (DKM) di Jalan Mojopahit, Kota Malang. Tak hanya mengenakan pakaian adat, upacara tersebut juga kental nuansa kebudayaan. Pelaksanaan peringatan HUT ke-74 RI itu juga sekaligus diharapkan menjadi momentum kebangkitan DKM.
Gending jawa dengan lirik kebangsaan mengiringi pelaksanaan upacara. Komandan upacara memasuki lapangan upacara tidak dengan langkah tegak layaknya upacara formal. Melainkan menggunakan langkah-langkah gagah sosok ksatria dalam tarian Jawa.
Baca Juga : Kilas Balik Jejak Covid-19 di Kota Malang Hingga Pengajuan Status PSBB
Begitu pula dua pengibar bendera yang tampak anggun mengenakan selendang merah. Dengan gemulai, gerak tangan ukel, kebyak, ngrayung, seblak hingga ulap-ulap bergiliran diperagakan sembari melangkah perlahan. Sesudah bendera dikibarkan, menjelang upacara berakhir, doa dengan bahasa Jawa halus pun dipanjatkan.
Bertindak sebagai inspektur upacara, seniman lukis Anthony Wibowo. Dalam amanatnya, Anthony mengungkapkan bahwa upacara peringatan HUT ke-74 RI tersebut harus dijadikan momentum dan membangkitkan kembali semangat berkarya.
"Sebagai anak bangsa, kita harus memberikan yang terbaik berupa karya-karya, sebagai sumbangsih nyata bagi terbangunnya karakter budaya Malang, Arema, Malang Kucecwara. Juga Jawa Timur hingga pendukung nyata Indonesia yang unggul," tegasnya.

Dia juga memaparkan hasil audiensi antara perwakilan seniman dengan Wali Kota Malang Sutiaji beberapa pekan yang lalu. "Menguatkan komitmen Pemerintah Kota Malang, kawan-kawan sudah melakukan audiensi dengan wali kota. Beliau mengapresiasi, mengharapkan dengan sungguh DKM ini tetap eksis untuk menjalankan peran dan fungsi budaya," terangnya.
Anthony juga menyebut bahwa dalam audiensi tersebut disepakati bahwa Pemkot Malang akan memfasilitasi musyawarah seniman. "Keberadaan dan pembiayaan organisasi menurut Permendagri terkait pemberian hibah APBD, DKM harus segera memiliki badan hukum. Nah, untuk mewujudkan ini harus ada musyawarah seniman yang nanti akan difasilitasi pemerintah," urainya.
"Selanjutnya memperbaiki dan menjalankan kehidupan berkesenian di Kota Malang. Harapannya agar seniman ini semakin banyak memberikan kontribusi dan partisipasi sosial bagi masyarakat," pungkasnya. Setelah upacara berakhir, dilanjutkan dengan orasi budaya dari Ki Jati Kusumo dan parade pembacaan puisi dari seniman-seniman setempat.