Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Jokowi Kasih Lampu Hijau, Banyak Kalangan Tolak Wacana Rektor Impor

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

02 - Aug - 2019, 19:05

Ilustrasi rektor impor (Nana)
Ilustrasi rektor impor (Nana)

MALANGTIMES - Dunia pendidikan di Indonesia sedang ramai-ramainya membicarakan wacana adanya rektor impor. Suatu wacana dalam upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi negeri (PTN) di kancah dunia dengan target kampus di Indonesia masuk 100 besar dunia.

Baca Juga : Belajar dari Rumah Lewat TVRI Mulai Hari Ini, Intip Jadwalnya Yuk!

Wacana yang digulirkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M. Nasir itu bahkan telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi pun membalas dengan memberikan persetujuan atau lampu hijau terkait rektor impor dengan target tahun 2020 sudah bisa dilaksanakan.

"Beliau setuju. Tergantung bagaimana saya siapkan. Kalau persiapan tidak bagus, ya mungkin kita pending atau bagaimana," ucap Nasir, Kamis (01/08/2019) kemarin.

Sontak saja berbagai kalangan, baik pihak kampus sampai politisi, bereaksi atas wacana rektor impor tersebut. Berbagai kampus ternama seperti UI, UGM, dan Unpad menyampaikan keberatan atas wacana tersebut. 

Guru besar hukum internasional UI Hikmahanto Juwana, misalnya, memberikan kritik atas wacana rektor impor yang mencontoh Singapura. Hikmahanto menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak memahami masalah mendasar yang dihadapi PTN (perguruan tinggi negeri) di Indonesia.

"Singapura bisa melesat dengan rektor asing karena proses belajar-mengajar dilakukan dalam bahasa Inggris sehingga dosen tak kesulitan membuat penelitian dalam bahasa Inggris. Belum lagi dana yang dianggarkan pemerintah sangat luar biasa. Selain jumlah universitasnya lebih sedikit daripada di Indonesia," ungkapnya.

Politisasi jabatan-jabatan di universitas yang sangat kental pun, masih menurut Hikmahanto, menjadi masalah PTN di Indonesia.

Fahri Hamzah pun bereaksi keras atas wacana rektor impor tersebut. Dalam kritiknya, Fahri mempertanyakan apakah menristek dikti tak punya konsep soal membangun kampus kelas dunia.  

Baca Juga : Cegah Covid 19 Pada Lansia dan Anak-Anak, Pemkot Batu Akan Beri Tambahan Nutrisi

"Orang Indonesia pun sanggup menjadi rektor kampus kelas dunia. Jangan sedikit-sedikit mengundang orang asing untuk menyelesaikan masalah di Indonesia. Ini kan kayak sebenarnya mau buang badan terus," ujarnya.

"Gagal membuat kampus menjadi kelas dunia, cari rektor asing. Lah sampeyan jadi menteri apa kerjaannya? Kan kita nanyanya ke dia, bukan kita, ya lagi-lagi nyerah, tunjuk orang asing," imbuh Fahri.

Berbagai penolakan atas wacana rektor impor, walau Jokowi telah memberi lampu hijau, dipahami Kemenristek Dikti. Menurut Kemenristek Dikti,  masih banyak yang harus disiapkan, dari peraturan yang harus diperbaiki sampai pemetaan universitas yang siap untuk melakukan hal itu.

"Kita petakan perguruan tinggi mana yang layak. Kita punya 4.700 perguruan tinggi, ambil contoh 2 atau 5 selama 2020-2024, tidak semua rektor," ujarnya yang juga mengatakan wacana rektor impor sebenarnya telah bergulir sejak tahun 2016 lalu.

Nasir juga mencontohkan,  bukan hanya Singapura yang telah menerapkan metode impor rektor. Sejumlah negara disebut Nasir sudah mempercayakan pimpinan kampus ke rektor dari luar negeri dan hal itu terbukti mendongkrak peringkat akademik Universitas yang dipimpin di tingkat dunia.  "Harapan kita semua peringkat Indonesia juga melonjak dengan mengadopsi cara tersebut," pungkasnya.
 

 


Topik

Pendidikan malang berita-malang perguruan-tinggi-negeri Menteri-Riset-Teknologi-dan-Pendidikan-Tingg Presiden-Joko-Widodo


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni