MALANGTIMES - Masalah perolehan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Malang masih menjadi sorotan dewan. Kali ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang disinggung mengenai anggaran dana belanja tak terduga senilai Rp 378,9 miliar.
Baca Juga : Pandemi Covid-19, Revitalisasi Pasar Bunulrejo Dibatalkan
Anggota Fraksi PDIP Arif Saptono menilai proyeksi anggaran belanja langsung dan tidak langsung tidak seimbang. PDIP memganggap kepentingan publik menjadi terabaikan dengan adanya kenaikan belanja pegawai.
Belanja tidak langsung Pemkot Malang disebutkan senilai Rp 328,2 miliar. Sedangkan dana belanja langsung mengalami kenaikan senilai Rp 63 miliar. Karena itu, Fraksi PDIP meminta kepada Pemkot Malang untuk memotivasi organisasi perangkat daerah (OPD)-nya agar meningkatkan kinerja.
"Adanya kenaikan dari tahun sebelumnya ini, maka kami menyarankan pemkot memotivasi OPD untuk meningkatkan kinerjanya dengan segera belanja langsung. Sehingga hal tersebut diharapkan jumlah silpa tidak akan naik," ungkapnya dalam rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi terhadap KUPA-PPAS P-APBD tahun anggaran 2019 di ruang rapat paripurna DPRD Kota Malang.
Wali Kota Malang Sutiaji memberikan tanggapan dengan mengatakan ada dua faktor yang mendasari hal tersebut. Yakni belanja langsung yang meninggi karena adanya dana cadangan. "Jad, belanja kita dari belanja langsungnya tinggi kalau itu masuk dana cadangan. Anggaran itu sudah kami plot-kan untuk anggaran tahun 2020. Kemarin itu silpa tahun lalu. Yang sekarang pokoknya masuk-masuk gitu aja," paparnya.
Baca Juga : Jamin Nasib Tenaga Kerja, Disnaker-PMTSP Kota Malang Ajukan Skema Jaring Sosial
Menurut Sutiaji, untuk saat ini pihaknya akan melakukan efisiensi dalam menggunakan anggaran untuk tahun 2020 mendatang. Apalagi, struktur APBD Kota Malang saat ini belanja langsungnya memakan dana 50 persen lebih berbanding 49 persen lebih.
"Lebih baik kami efisiensi saat ini ya. Kami gunakan untuk 2020. Kami masih 50 koma sekian belanja langsung dan belanja tidak langsungnya. Ketika itu sempat hampir 70 persen, sekitar 60 koma sekian belanja langsungnya," tandasnya.