MALANGTIMES - Jelang puncak pelaksanaan ibadah haji, layanan bus shalawat untuk jemaah haji Indonesia bakal dihentikan untuk sementara waktu. Dan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin berharap jemaah bisa memetik hikmahnya.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Setelah layanan katering berakhir pada Senin (14/9/2015) kemarin, giliran layanan bus Shalawat yang akan segera dihentikan. Mulai Sabtu (19/9/2015) mendatang, armada bus akan dihentikan untuk persiapan periode Arafah, Muzdalifah dan Mina. Bus shawalat akan kembali melayani jemaah setelah periode Armina selesai, tepatnya pada 28 September 2015.
"Sebelum Zuhur, masih ada bus shalawat yang mengantar jemaah haji ke Masjidil Haram. Namun demikian, setelah Zuhur tidak ada bus lagi sehingga jemaah tidak bisa lagi menggunakan bus shalawat untuk pulang ke pemondokan," terang Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid pada Selasa (15/9/2015) waktu setempat.
Dengan penghentian layanan bus shalawat, jemaah yang ingin ke Masjidil Haram nantinya harus menggunakan angkutan umum. Dan di mata Menag ini justru menjadi kesempatan untuk jemaah menjaga kesehatan dengan beristirahat dan beribadah di pemondokan masing-masing.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Menag juga mengimbau jemaah tidak memaksakan diri ke Masjidil Haram bila lokasi penginapannya jauh."Jadi sebaiknya di pondokan saja. Istirahat untuk persiapan wukuf di Arafah," tuturnya. (*)