MALANGTIMES - Matanya berbinar, raut wajahnya menampakkan kebahagiaan.
Begitulah yang dirasakan kakek Haki (92) saat ini. Bukan tanpa sebab, usaha gigihnya selama 60 tahun menabung untuk bisa menggapai impiannya menunaikan ibadah haji, kini membuahkan hasil.
Ya, di usia yang tak lagi muda semangat tinggi Kakek Haki untuk berangkat haji terpancar dari wajahnya.
Baca Juga : Mengenal Jenderal Mayor Imam Soedjai, Tokoh Perjuangan Malang-Lumajang yang Belum Banyak Dikenal
Didampingi sang Istri Satuni (70), mereka bakal memenuhi panggilan itu, dan akan berangkat ke tanah suci pada 11 Juli mendatang.
Bahkan, kakek Haki dinobatkan sebagai jemaah haji tertua asal Kota Malang tahun ini.
"Saya bersyukur bisa memenuhi panggilan untuk ibadah haji ini, tentu juga senang sekali," ujar Kakek Haki.
Tinggal menghitung hari menjelang keberangkatan, pasangan lansia yang bertempat tinggal di Jl Jodipan Wetan Gang 1, Kota Malang ini juga telah mempersiapkan diri.
Mulai dari perlengkapan haji hingga persiapan fisik untuk menjaga kondisi saat beribadah di tanah suci nanti.
Haki mengaku, nantinya ketika di tanah suci tak begitu banyak doa yang ingin dipanjatkannya.
Yang terpenting baginya diberikan kebaikan, dan bisa menunaikan ibadah haji adalah anugerah yang sangat luar biasa.
"Tentunya saya meminta untuk bisa dikaruniai usia serta rezeki yang barokah saja. Bisa berangkat saja sudah merupakan anugerah luar biasa. Sekarang ya persiapan saja, kalau pagi rutin ke alun - alun ditemani anak sama istri juga jala kaki. Terus baca - baca Al quran," paparnya.
Sang Putra, Abdulloh Sofa (43) menceritakan perjalanan kedua orangtuanya untuk mencapai impiannya ini tidaklah mudah.
Sang Ayah diakuinya telah mulai menabung sejak masih muda, hingga akhirnya impian itu bisa diwujudkan tahun ini.
"Mungkin dari usia 30-an ya nabungnya, dan gigih sejak dulu cita - citanya ingin naik haji. Dari uang hasil dagang disisihkan sedikit demi sedikit. Alahmdulillah bisa mendaftar tahun 2014 lalu," ungkapnya.
Sebelumnya, kedua orang tuanya masuk sebagai calon pendaftar reguler dengan antrian 20 tahun.
Namun, pada 2018 lalu Sofa menyatakan jika mendapat kabar ada jamaah prioritas yang usia lanjut. Sehingga, ia mengajukan untuk kedua orang tuanya ikut dalam daftar prioritas itu.
"Setelah dapat kabar itu, saya ajukan ayah saya untuk dapat prioritas. Alhamdulillah tahun ini beliau bisa berangkat menunaikan ibadah haji," pungkas dia.