MALANGTIMES - Hingga Mei 2019, laba bersih PT Bank Jatim Tbk mencapai angka Rp 658,73 miliar atau secara year on year (yoy) tumbuh 7,62 persen.
Baca Juga : Pertama Kalinya di Malang Ada Studio Apartemen Luas Harga Termurah Hanya di Kalindra
Sementara, aset bank plat merah itu kini tercatat sebesar Rp 65,97 triliun atau tumbuh 10,29 persen (yoy).
Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim mengalami pertumbuhan 8,16 persen (yoy) atau sebesar Rp 34,76 triliun. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank Jatim mengalami pertumbuhan 11,88 persen atau sebesar Rp 55,4 triliun dengan current account saving account (CASA) ratio 67,66 persen.
Capaian rasio tersebut dinilai positif, karena mampu bertahan di atas angka 65 persen selama lebih dari 15 tahun.
Data tersebut dibeber dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Bank Jatim Tbk, hari ini (19/6/2019) di Surabaya.
Rapat yang dihadiri seluruh pemegang saham yakni Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Jawa Timur itu juga menunjuk Hadi Santoso sebagai direktur utama, menggantikan R Soeroso.
Baca Juga : Tips Aman Ambil Uang di Mesin ATM Saat Pandemi Covid-19
Wali Kota Malang Sutiaji yang juga hadir dalam agenda tersebut mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis yang dicapai menunjukkan konsistensi kemampuan Bank Jatim dalam mengelola dana murah.
Dia berharap, terpilihnya direksi yang baru maka berbagai kebijakan yang nantinya akan digulirkan mampu memberikan sumbangsih serta mendukung berbagai program pembangunan di Kota Malang. Khususnya, bagi pengembangan UMKM.
Selain itu, Sutiaji menyampaikan agar Bank Jatim dapat memberikan kredit dengan bunga yang rendah serta cicilan yang ringan kepada para pengusaha di sektor ekonomi kreatif.
"Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk tidak mensukseskan pembangunan ekonomi kreatif di Kota Malang. Karena para pelaku usaha mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Malang melalui Bank Jatim," ujarnya.