MALANGTIMES - Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balijestro) Kota Batu menjadi tempat wisata dan mengedukasi bagi pengunjung atau wisatawan.
Baca Juga : Curhat Pelaku Pariwisata ke Menteri Pariwisata Wishnutama, Seperti Apa ?
Lokasi Balijestro terletak di jalan raya Tlekung Junrejo Kota Batu. Disini merupkan pengembangan dan penelitian tanaman holtikultura oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kota Batu.
Disini para pengunjung akan bisa belajar bagaimana penanaman jeruk dan mengenal jeruk yang ada di Nusantara. "Agar pengunjung tidak hanya makan, tapi juga tau prosesnya penanamannya," kata Sumakri, Kepala Kebun Percobaan Balitjestro.
"Selain itu juga akan mengenal jeruk dari nusantara," tambahnya. Di Balijestro juga menjadi tempat peneilitian bertaraf nasional. Disini terdapat berbagai macam jeruk Nusantara, seperti jeruk Kepruk Pulung Ponorogo, Jeruk Jestro Mandarin, dan Jeruk Kepruk Batu 55. "Yang paling banyak di cari disini adalah jeruk Kerpruk Batu 55, karena lebih besar dan rasanya manis," terangnya.
Baca Juga : Penutupan Tempat Wisata dan Hiburan di Kota Batu Diperpanjang sampai 21 April
Wisata yang dibuka mulai pukul 09:00 sampai 17:00 WIB ini sudah berdiri 2 tahun, dengan luas wilayah sekitar 9,6 hektare yang ditanami jeruk. Namun tidak semua efektif ditanami buah. "Tiga hektare saja yang efektif ditanami buah jeruk," jelasnya kepada MALANGTIMES (TIMES INDONESIA NETWORK) Minggu, (13/9/2015).
Disini, untuk masuk ke petik jeruk, pengunjung tidak dipungut biaya atau gratis dan bisa makan jeruk sepuasnya. "Pengunjung yang datang kesini bebas makan dan petik buah jeruk sepuasnya. Kalau ingin membawa pulang jeruk dihargai 10 ribu perkilonya," ungkapnya. (*)