MALANGTIMES - Lagu nasional yakni Rayuan Pulau Kelapa, Indonesia Pusaka, dan Syukur dinyanyikan bersama oleh berbagai komunitas beragama dan Pemkot Batu, Polri, TNI dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2019, Selasa (28/5/2019).
Apel dan lagu itu dinyanyikan oleh 450 peserta sebagai wujud bahwa komunitas beragama di Kota Batu tidak terpecah belah. Hal ini menanggapi adanya aksi 22 Mei lalu.
Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf
Ya sambil membawa bendera merah putih mereka bernyanyi dengan lantang dan kompak.
“Menjawab Kota Batu ini aman tidak terpengaruh aksi 22 Mei lalu. Bahwa komunitas lintas beragama di Kota Batu ini tidak mengikuti unjuk rasa,” kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto.
Ia menambahkan, mengapa kali ini Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2019, melibatkan komunitas lintas agama? Karena ingin menunjukkan kepada wisatawan bahwa Kota Batu ini damai dan tidak terpengaruh dengan adanya unjuk rasa.
“Ini untuk menjamin rasa aman kepada wisatawan yang ingin datang ke Kota Batu. Sehingga tidak perlu khawatir lagi dengan adanya aksi-aksi 22 Mei seperti lalu,” imbuhnya.
Baca Juga : Viral Video Warga Beri Semangat kepada Pasien Positif Covid-19
Terlebih memang Kota Batu merupakan tempat wisata yang menjadi jujukan wisatawan dari berbagai daerah. Sehingga pihaknya menjamin saat berwisata tidak ada kerusuhan yang dapat meresahkan masyarakat.
“Harapan saya, wisatawan tidak perlu khawatir ada kerusuhan. Di Kota Batu dipastikan aman, dari hal-hal tersebut,” harap lulusan Akademi Polisi tahun 2000 ini.