MALANGTIMES - Jika sebelumnya bawang putih sempat punah di Kota Batu. Kini Kota Batu bersiap-siap akan panen bawang putih. Bawang putih yang bakal dipanen itu di lahan seluas 50 hektar. Lahan tersebut sudah ditanami komoditas Bawang Putih sejak 3 bulan lalu.
Baca Juga : Pertama Kalinya di Malang Ada Studio Apartemen Luas Harga Termurah Hanya di Kalindra
“Bawang Putih ini merupakan komoditas yang mulai dikembangkan lagi di tahun 2019. Dan ini memang program dari pemerintah,” kata Sekretaris Dinas Pertanian Kota Batu, Hendry Suseno kepada batutimes.com.
Ia menjelaskan di lahan 50 hektar itu, per hektarnya membutuhkan 500 kikigram bibit bawang putih. Dengan demikian seluruhnya membutuhkan 25 ribu bibit bawang putih.
Bibit bawang putih diambil dari beberapa daerah yakni Malang Raya dan Jawa Tengah. Bahkan beberapa lahan sudah ada yang dipanen. "Per hektarnya bisa menghasilkan sekitar 8 ton. Tapi hasil panen itu masih panen basah, belum melalui proses sampai jadi panen kering yang siap diproduksi,” imbuhnya.
Dari jumlah kurang lebih 8 ton diperkirakan masih bisa menyusut hingga 3 kilogram dari lahan 1 hektar yang siap dipanen.
Baca Juga : Tips Aman Ambil Uang di Mesin ATM Saat Pandemi Covid-19
Jika nantinya bawang putih ini dipanen hanya akan dikonsumsi oleh masyarakat Kota Batu. Dengan demikian ini akan menjaga kestabilan harga. “Lalu juga tidak perlu lagi import nantinya. Dan memang pengembangan bawang putih ini khusus di Kecamatan Bumiaji,” tambah Hendry.
Diketahui pada tahun 1980 an Kota Batu merupakan daerah penghasil Bawang Putih. Tetapi sejak ada impor bawang putih di tahun 1990 an, petani pun mulai gulung tikat. “Para petani ini masih ada rasa trauma. Takut kalau panen mereka kalah bersaing. Makanya dari kami memberikan pemahaman, serta kami juga mendukung dari segi sarana dan prasarana," tutupnya.