MALANGTIMES - Kasus mutilasi yang menggegerkan warga Kota Malang beberapa hari terakhir ini masih terus diselidiki kepolisian. Mayat perempuan korban mutilasi itu sendiri ditemukan Selasa (15/5/2019) di Pasar Besar Kota Malang.
Meski Sugeng, 49, terduga pelaku, telah diamankan, identitas korban hingga kini masih dalam proses identifikasi lebih lanjut. Terduga pelaku amankan di sekitaran persemayaman janazah Yayasan Panca Budhi di Jalan RE Martadinata, Kota Malang.
Polisi menangkap Sugeng setelah melakukan pengembangan saat olah TKP kedua menggunakan anjing pelacak. Dari TKP ditemukannya mayat mutilasi, anjing bergerak menuju tempat ditemukannya Sugeng yang sedang tidur.
Ada beberapa pengakuan yang disampaikan oleh pelaku yang juga warga Jodipan ini kepada aparat hukum. Berikut ulasannya.
1. Pelaku Mengaku Baru Mengenal Korban
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan terduga pelaku dan korban baru mengenal sekitar sembilan hari yang lalu di depan Kelenteng Eng An Kiong. Saat itu, kondisi korban dalam keadaan sakit.
Baca Juga : Edarkan Sabu di Tengah Pandemi Covid-19, Pengedar Asal Malang Dicokok Polisi Blitar
Kepada Sugeng, korban hanya mengenalkan diri sebagai 'Maluku' tanpa menyebutkan identitasnya. "Sementara pengakuan pelaku ini, perempuan tersebut mengaku sebagai Maluku, tapi tidak menyebut nama. Bertemunya di depan kelenteng sekitar 9 hari yang lalu dan belum pernah kenal sebelumnya," ujar kapolres, Rabu malam (15/5).
2. Pelaku Memutilasi karena Permintaan Korban
Pihak kepolisian masih terus mendalami motif terjadinya mutilasi korban ini. Namun, pelaku mengatakan jika ia melakukannya atas permintaan korban sendiri.
"Menurut keterangan pelaku kenapa dilakukan mutilasi, karena pesan dari korban bahwa nanti setelah meninggal untuk dilakukan pemotongan. Tapi ini masih kami dalami," imbuh Asfuri.
3. Pelaku Pakai Gunting Taman untuk Memutilasi
Lebih lanjut, Asfuri menyatakan pelaku menggunkan gunting taman untuk mengeksekusi jasad korban yang diinapkan selama 3 hari sebelum dilakukan pemotongan.
"Guntingnya cukup besar. Pelaku menggunakan itu untuk memotong tubuh korban. Gunting tersebut juga sudah kami amankan dari tempat ditangkapnya tersangka di Panca Budi," paparnya.
4. Pelaku Menerima Bisikan Gaib
Di samping karena pesan dari korban, pelaku juga mengaku menerima bisikan-bisikan gaib. Hingga akhirnya Sugeng melakukan tindakan keji terhadap perempuan yang memperkenalkan diri sebagai "Maluku" itu. "Iya, pelaku merasa mendapat semacam bisikan-bisikan," kata Asfuri.
5. Pelaku Menandai Tubuh Korban dengan Tato
Mengenai tato yang didapati di telapak kaki korban, polisi mendapat keterangan bahwa pelaku melakukannya setelah korban meninggal dengan menggunakan jarum dari alat untuk sol sepatu dan tinta bolpoin.
"Itu dilakukan pelaku setelah korban meninggal. Informasi dari pelaku, dia menggunakan alat untuk sol sepatu, kemudian ditulis menggunakan tinta pulpen," ungkap Asfuri.
Dari pengakuan ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut. Sketsa wajah korban juga telah dirilis semalam untuk disebarkan di berbagai platform media sosial. Aparat penegak hukum juga masih mengunggu hasil autopsi dan juga laboratorium forensik guna mengungkap identitas korban.