MALANGTIMES - Warga yang tinggal di kawasan lahan tebu yang berlokasi di Dusun Cungkal, Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Sabtu (4/5/2019) malam dibuat gempar. Kehebohan ini dikarenakan ada seorang kakek renta yang ditemukan duduk bersila di tengah ladang tebu. Saat ditemukan dia sudah dalam meninggal dunia.
Baca Juga : Selamat !! Satu Pasien Positif Corona di Lumajang Dinyatakan Sembuh
Dari pendalaman Malangtimes.com, kakek yang ditemukan duduk bersila tersebut bernama Rakimo, warga sekitar. “Berdasarkan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi duduk bersila,” kata Kasubag Humas Polres Malang, AKP Ainun Djariyah, Minggu (5/5/2019).
Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan tak bernyawa. Kakek yang berusia 89 tahun itu, sempat berpamitan kepada keluarganya untuk pergi ke kebun. Tepatnya sekitar pukul 14.00 waktu setempat, korban berangkat sendirian dengan mengendarai sepeda angin. “Dari keterangan pihak keluarga, korban berpamitan untuk mencari kayu bakar,” sambung Ainun kepada MalangTIMES.
Namun hingga menjelang petang, kakek yang berusia nyaris kepala sembilan tersebut, tak kunjung pulang ke rumah. Anggota keluarga yang khawatir, akhirnya menyuruh Jodi Setiawan (cucu korban) untuk mencari keberadaan kakeknya.
Mendapat mandat tersebut, Jodi bergegas mencari ke kawasan perkebunan tempat di mana korban biasanya mencari kayu bakar. Hingga akhirnya, sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Saksi menemukan keberadaan sepeda kayuh, milik kakeknya sedang terparkir di pinggir lahan tebu, yang berada di Dusun Cungkal.
Merasa ada yang tidak wajar, Jodi akhirnya bergegas mencari keberadaan Rakimo di sekitar lokasi kejadian. “Ketika melakukan pencarian, saksi mengetahui korban sudah tak bernyawa di tengah lahan tebu,” terang perwira polisi dengan tiga balok dibahu ini.
Baca Juga : 10 Daerah Resmi Dapat Persetujuan Terapkan PSBB
Mengetahui hal ini, Jodi bergegas mengabarkan ke anggota keluarga lainnya, yang kemudian dilaporkan ke perangkat desa setempat dan pihak kepolisian. Mendapat laporan, beberapa personel Mapolsek Kalipare diterjunkan ke lokasi kejadian. Dengan dibantu warga, jenasah korban akhirnya dievakuasi dari tengah lahan tebu.
Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sabit serta botol minuman milik korban. Berdasarkan hasil autopsi luar, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kejahatan. Selain tidak ditemukan luka bekas penganiayaan, barang berharga milik korban juga tidak ada yang hilang. “Kasus ini masih kami dalami, diduga kuat korban meninggal karena mengalami serangan jantung,” terang Ainun.
Dugaan tersebut juga dikuatkan dari keterangan beberapa saksi termasuk pihak keluarga, yang menyatakan jika korban memiliki riwayat penyakit jantung. Atas dasar inilah, keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. “Usai dievakuasi jenazah langsung dibawa ke rumah duka, pihak keluarga bersedia membuat surat pernyataan dan menganggap jika kematian korban merupakan musibah,” ujar Ainun.