MALANGTIMES - Kabar penculikan aktivis Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Siar Universitas Negeri Malang (UM) (3/5/2019), yang beredar melalui rilis di media sosial dan tak diketahui kejelasan siapa pembuatnya, sempat membuat heboh kampus UM.
Baca Juga : WORO & The Night Owls Gebrak Maret dengan Album Perdananya
Kehebohan kabar tersebut, akhirnya juga membuat kegaduhan, kebingungan dan kepanikan di kalangan pegawai, mahasiswa atau pimpinan kampus, mengingat ada salah satu mahasiswa yang diduga diculik.
Yusuf Hanafi, Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dari Fakultas Sastra UM saat berada di Polres Malang Kota menjelaskan, jika pagi tadi digrup WA heboh, karena MALANGTIMES - Kabar penculikan aktivis Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Siar Universitas Negeri Malang (UM) (3/5/2019), yang beredar melalui rilis di media sosial dan tak diketahui kejelasan siapa pembuatnya, sempat membuat heboh kampus UM.
Kehebohan kabar tersebut, akhirnya juga membuat kegaduhan, kebingungan dan kepanikan di kalangan pegawai, mahasiswa atau pimpinan kampus, mengingat ada salah satu mahasiswa yang diduga diculik.
Yusuf Hanafi, Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dari Fakultas Sastra UM saat berada di Polres Malang Kota menjelaskan, jika pagi tadi di g3rup WA heboh, karena viral kabar diculiknya salah satu mahasiswa bernama Ahmad Kevin Alfirdaus.
Dan kebetulan Yusuf yang saat itu mempunyai nomor Kevin, dan mengakui jika Kevin juga cukup akrab dengannya, akhirnya langsung menghubungi Kevin dengan menelfonnya.
"Muncul isu penculikan mahasiswa, kampus sempat rame. Ini polisi kok menculik ya," ungkapnya
Kemudian, untuk lebih memastikan kabar penculikan tersebut, Yusuf pun mencoba menghubungi Kevin.
Namun saat itu ia berfikir Kevin tak akan mengangkat telfonnya. Tapi tak lama kemudian ia, Kevin menjawab telfon dari Yusuf.
Setelah itu, ia pun bertanya kepada Kevin perihal keberadaannya. Dan saat itu, Kevin meñgatakan jika ia sedang berada di Polres Malang Kota.
"Saya hubungi. Saya pikirkan nggak akan diangkat kalau saya telepon, karena dia diculik, tapi ternyata diangkat. Berati alhamdulilah tidak diculik," bebernya.
"Setelah itu saya langsung ke situ (Polres). Dan alhamdulillah semua clear. Sejak pertemuan saya dengan Kevin, saya rekam foto dan kemudian saya sampaikan ke pihak kampus UM jika penculikan itu tidak terjadi dan menjelaskan bagaimana duduk persoalannya," bebernya.
Yusuf juga menilai, apa yang dilakukan pihak kepolisian adalah hal yang tepat.
Sebab hal itu merupakan konteks pembinaan dan juga mencegah konflik horisontal yang masih mungkin terkait jika para pihak tidak dipertemukan.
"Saya ucapkan terima kasih atas langkah kepolisian. Namun saya pikir akan lebih baik jika Polisi inisiatif menginformasikan baik di UB maupun di UM kepada Humas agar meredam berita tidak muncul yang bermacam-macam. Dan yang terpenting kami memohon maaf, jika mungkin anak-anak kami khilaf karena terbawa jiwa mudanya, kami atas nama institusi mohon maaf sebesarnya," pungkasnya
Sebelumnya, kabar penculikan mahasiswa UM beredar lewat rilis yang tersebar di berbagai media sosial.
Dalam rilis tersebut, dijelaskan jika berencana berangkat ke agenda diskusi terbuka yang dilaksanakan oleh LPM DIANNS di lobby
gedung A Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) Malang yang bertemakan Krisis
Ekologi Bukti Luka Ibu Pertiwi. Untuk itu, saudara kevin mengajak rekannya saudara Yesaya untuk
bisa hadir di agenda tersebut.
19.00: Sesampai di parkiran lokasi acara, Kevin sempat menelepon panitia acara menanyakan detail
lokasi acara. Setelah Kevin mengetahui, Ia sempat mengkonfirmasi menuju lokasi acara yang
letaknya sekitar 10 meter. Namun ternyata Kevin kabar diculiknya salah satu mahasiswa bernama Ahmad Kevin Alfirdaus.
Dan kebetulan Yusuf yang saat itu mempunyai nomor Kevin, dan mengakui jika Kevin juga cukup akrab dengannya, akhirnya langsung menghubungi Kevin dengan menelfonnya.
"Muncul isu penculikan mahasiswa, kampus sempat rame. Ini polisi kok menculik ya," ungkapnya
Baca Juga : Film Dokumenter The Beatles 'Get Back' Rilis September 2020
Kemudian, untuk lebih memastikan kabar penculikan tersebut, Yusuf pun mencoba menghubungi Kevin. Namun saat itu ia berfikir Kevin tak akan mengangkat telfonnya. Tapi tak lama kemudian ia, Kevin menjawab telfon dari Yusuf.
Setelah itu, ia pun bertanya kepada Kevin perihal keberadaannya. Dan saat itu, Kevin mengatakan jika ia sedang berada di Polres Malang Kota.
"Saya hubungi. Saya pikirkan nggak akan diangkat kalau saya telfon, karena dia diculik, tapi ternyata diangkat. Berati alhamdulilah tidak diculik," bebernya
"Setelah itu saya langsung ke situ (Polres). Dan alhamdulillah semua clear. Sejak pertemuan saya dengan Kevin, saya rekam saya foto dan kemudian saya sampaikan ke pihak kampus UM jika penculikan itu tidak terjadi dan menjelaskan bagaimana duduk persoalannya," bebernya
Yusuf juga menilai, apa yang dilakukan oleh pihak Kepolisian adalah hal yang tepat. Sebab hal itu merupakan konteks pembinaan dan juga mencegah konflik horisontal yang masih mungkin terkait jika para pihak tidak dipertemukan.
"Saya ucapkan terima kasih atas langkah kepolisian. Namun saya pikir akan lebih baik jika Polisi inisiatif menginformasikan baik di UB maupun di UM kepada Humas agar meredam berita tidak muncul yang bermacam-macam.
Dan yang terpenting kami memohon maaf, jika mungkin anak-anak kami khilaf karena terbawa jiwa mudanya, kami atas nama institusi mohon maaf sebesarnya," pungkasnya
Sebelumnya, kabar penculikan mahasiswa UM beredar lewat rilis yang tersebar di berbagai media sosial.
Dalam rilis tersebut, dijelaskan pihaknya berencana berangkat ke agenda diskusi terbuka yang dilaksanakan oleh LPM DIANNS di lobby
gedung A Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) Malang yang bertemakan Krisis Ekologi Bukti Luka Ibu Pertiwi.
Untuk itu, Kevin mengajak rekannya saudara Yesaya untuk bisa hadir di agenda tersebut. 19.00:
Sesampai di parkiran lokasi acara, Kevin sempat menelepon panitia acara menanyakan detail
lokasi acara.
Setelah Kevin mengetahui, Ia sempat mengkonfirmasi menuju lokasi acara yang
letaknya sekitar 10 meter.
Namun ternyata Kevin tak kunjung datang. Panitia mencoba mencari Kevin di luar gedung dan hanya mendapati kawan Kevin, yaitu Yesaya.
Yesaya memberikan informasi kepada panitia, bahwa Kevin diculik. Yesaya memberikan kesaksiannya.
Menurutnya, Kevin tiba-tiba diculik dan dimasukkan ke dalam mobil hitam dan di bawa pergi. Yesaya tidak sempat melakukan tindakan apapun karena ia shock.
Kejadian berlangsung begitu cepat. Ada sekitar 6 orang di dalam mobil, dan 4 sepeda motor yang
mengiringi penculikan.
Pada saat itu juga, Yesaya didatangi seorang pria yang diduga aparat.
Yesaya coba mempertanyakan kenapa Kevin diculik dan sebaliknya orang itu mempertanyakan balik dengan nada tinggi. “Kamu
temannya kevin?” di jawab “Iya” oleh Yesaya. Dengan rasa khawatir Yesaya menjaga jarak dan lari karena takut diangkut ke dalam mobil juga.
Selapas kejadian itu, si penanya langsung masuk ke dalam mobil, lalu pergi.