MALANGTIMES - Bangunan Sendratari di lapangan Sisir, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, seperti tak punya tuan.
Baca Juga : WORO & The Night Owls Gebrak Maret dengan Album Perdananya
Sudah 4 tahun lamanya, masih belum ada kejelasan siapa yang bertanggung jawab dalam perawatannya.
Jadi jika tidak dimanfaatkan dengan kegiatan, di sana bukan layaknya sendratari. Sebab rumput liar, hingga pohon tumbuh cukup tebal.
“Kalau enggak dipakai seperti acara Festival Brantas, Sendratari ini enggak akan bersih seperti sekarang. Dan pembersihannya butuh satu minggu, tidak mudah,” ungkap Lurah Sisir, Sasongko Fitra Adhitama, Minggu (28/4/2019).
Hingga saat ini masih belum ada kejelasan penanggung jawab dalam hal perawatan bangunan sendratari.
Apakah bisa dikelola oleh Kelurahan Sisir atau Dinas Pariwisata Kota Batu.
Padahal tempatnya sangat bagus, bangunan sendratari ini dikelilingi pemandangan yang cukup menakjubkan.
Yakni pemandangan alam dengan berhias Gunung Arjuno dan Panderman di siang hari.
Jika Sendratari nantinya bisa aktif, perlu ada penambahan fasilitas.
Sebab ada beberapa fasilitas yang harus disiapkan untuk menunjang berjalannya Sendratari tersebut
Baca Juga : Film Dokumenter The Beatles 'Get Back' Rilis September 2020
“Seperti toilet sudah ada, tapi tidak ada airnya. Lalu penerangan dan keamanan itu masih belum ada, padahal jika dikembangkan Sendratari ini akan menjadi pusat kesenian di Kota Batu,” imbuhnya.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Imam Suryono menambahkan, hingga saat ini memang belum diketahui siapa yang bertanggungjawab untuk sendratari tersebut.
Tetapi Dinas Pariwisata tahun ini memiliki anggaran Rp 400 juta. Nantinya jika sudah diserahkan ke Dinas Pariwisata bisa dimanfaatkan untuk melengkapi kekurangan fasilitas di sana.
“Karena masih ada kekurangan fasilitas. Seperti perlu ditambah ruangan untuk tallent, dan sebagainya,” kata Imam.
Sebab untuk saat ini fasilitas di sana belum maksimal. Sedang bangunan sendratari ini dibangun menggunakan anggaran APBD 2015 sebesar Rp 1,6 miliar.