MALANGTIMES - Geliat sektor pariwisata di Kabupaten Malang bukan hanya terjadi di masyarakat perdesaan. Tapi juga telah merasuk ke tubuh tentara, seperti yang terlihat di Madivif 2 Kostrad Singosari.
Baca Juga : THR Hanya untuk ASN Eselon III ke Bawah, Tidak Bagi Presiden, Menteri dan Kepala Daerah
Melalui Kampoeng Tentara yang diprakarsai Pangdivif 2/Kostrad semasa dijabat Mayjen TNI Marga Taufiq, lahirlah ruang yang akan mengubah wajah markas tentara selama ini. Yakni dari yang terkesan militeristik dan khusus untuk kepentingan tentara menjadi ruang terbuka bagi masyarakat sipil. Menjadi ruang terbuka yang bukan sekadar destinasi wisata tapi juga jembatan antara tentara dan masyarakat untuk semakin lebur dan saling memahami.
Konsep itulah yang kini akan mendapat sentuhan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang. Dinas di bawah komando Wahyu Hidayat ini bersiap membantu mewujudkan harapan besar Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Tri Yuniarto.
"Setelah kita mengetahui proyeksi ke depan Kampoeng Tentara yang disampaikan, kami siap membantunya. Dalam upaya mengembangkan sekaligus mendorong lahirnya destinasi wisata baru sebagai bagian dari program strategis Kabupaten Malang," kata Wahyu Hidayat, Minggu (28/04/2019).
Turun tangannya DPKPCK Kabupaten Malang untuk memberikan sentuhan atas Kampoeng Tentara yang berdiri di depan Madivif 2 Kostrad Singosari juga didasari persiapan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari yang tinggal menunggu tanda tangan Presiden Joko Widodo. Seperti diketahui, sejak beberapa hari lalu, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawangsa secara langsung juga turun tangan untuk mempercepat proses KEK ke presiden.
"Satu sisi kepentingan Pemkab Malang untuk menguatkan KEK Singosari. Lainnya sebagai bagian dari sinergi antara pemerintah dengan TNI dalam mengoptimalkan sektor pariwisata. Apalagi tujuannya untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan tentara," ujar mantan kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang ini.
DPKPCK siap membantu Kampoeng Tentara di sektor infrastruktur pendukungnya. Baik berupa pembangunan taman sampai pada infrastruktur pendukung wisata lainnya yang sesuai dengan tupoksi DPKPCK Kabupaten Malang. "Kami siap dan serius untuk membantu Kampoeng Tentara. Di sini juga fasilitas sudah tersedia. Tinggal bagaimana mengembangkannya. Ini kami akan melakukan kajian untuk itu," urai Wahyu.
Seperti diketahui, Kampoeng Tentara yang berdiri di lahan seluas 5,2 hektare (ha) telah memiliki fasilitas sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Malang. Misalnya, kolam renang, kolam pancing, arena bermain paintball, tempat wisata satwa, fitness center, ataupun tempat kuliner. Sehingga sisi fasilitas sudah layak menjadi destinasi wisata baru.
Baca Juga : Buruh dan Pekerja di Kota Malang Masuk Kategori Penerima Bantuan Dampak Covid-19
"Tinggal sentuhan tambahan terkait infrastruktur saja. Bagaimana fasilitas yang sudah ada bisa semakin lengkap. Terutama bagaimana wisata ini membuat masyarakat tidak sungkan berbaur dengan TNI. Sesuai konsep yang disampaikan Pak Tri Yuniarto," ujar Wahyu.
Selain DPKPCK Kabupaten Malang, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) pun antusias mendorong pengembangan Kampoeng Tentara. Disparbud Kabupaten Malang telah melakukan beberapa kali koordinasi terkait pengembangan Kampoeng Tentara.
"Tentunya kami sangat mendukung. Apalagi dengan adanya KEK Singosari, keberadaan wisata baru akan semakin melengkapi sektor pariwisata di Kabupaten Malang," ucap Made Arya Wedanthara, kepala Disparbud Kabupaten Malang.