MALANGTIMES - Pemilu 2019 menyisakan waktu sekitar sepekan lagi menuju hari pencoblosan yang jatuh tanggal 17 April 2019. Berbagai persiapan pun di tingkat daerah telah terlihat begitu padat. Seperti yang terlihat di berbagai wilayah kecamatan di Kabupaten Malang.
Sayangnya, dari berbagai hal teknis yang telah dipersiapkan ternyata masih ada 'lubang' yang membuat KPU Kabupaten Malang harus bergegas menutupnya. Yakni adanya kekurangan surat suara pemilu sebanyak 20 ribu lembar, sampai kemarin (Senin, 08/04/2019).
"Sampai kemarin memang terdapat kekurangan surat suara dan sudah kita laporkan ke KPU Provinsi Jatim. Tapi ini sudah clear dan tuntas kekurangannya," kata Santoko Ketua KPU Kabupaten Malang, Selasa (09/04/2019).
Seperti diketahui, kekurangan surat suara pemilu yang terjadi kemarin melingkupi seluruh jenis surat suara. Yakni, surat suara untuk Pemilihan Presiden (Pilpres), DPD, DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Timur dan DPRD Kabupaten Malang. Rata-rata kekurangan kelima surat suara tersebut mencapai 4 ribu lembar.
KPU Kabupaten Malang, seperti diketahui memiliki Jumlah DPT sebanyak 1.996.857 jiwa. Dengan rincian, 1.000.606 pemilih perempuan dan 996.251 pemilih laki-laki. Dari total tersebut, jumlah surat suara ditambah 2 persen.
"Tapi sekarang sudah tuntas dan lengkap semua, mas. Sudah siap untuk surat suara sesuai DPT dan tambahannya," ujar Santoko.
Disinggung kesiapan logistik lainnya, Santoko juga memastikan telah lengkap dan terdistribusikan ke masing-masing PPK Kecamatan. "Kita pastikan sudah semuanya. Kita juga telah memberikan instruksi kepada PPK untuk melakukan data ulang seluruh logistik pemilu. Sehingga bila ada kekurangan bisa segera dilaporkan ke KPU," tegasnya kepada MalangTIMES.
Di tingkat kecamatan, logistik pemilu sebagian telah terdistribusikan ke tingkat desa. Yakni bilik suara, sedangkan untuk kotak suara dan surat suaranya masih berada di tingkat kecamatan.
Pasalnya, dari beberapa PPK kecamatan menyampaikan untuk distribusi tersebut menunggu satu hari sebelum pencoblosan. Sehingga tidak menunggu berhari-hari di tingkat desa sebelum didistribusikan ke TPS yang ada.
"Sisi keamanan yang kita jaga benar dan kita instruksikan ke PPK. Baik penjagaan dan keamanan logistik pemilu," pungkas Santoko.