MALANGTIMES - Sebab beberapa hari terakhir, intensitas hujan yang tinggi sempat menyebabkan banjir dan genangan di beberapa titik di Kota Malang.
Maka dari itu, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, sebagai leading sektor, Pemkot berencana melakukan pembangunan biopori pada saluran drainase.
Baca Juga : Pemasangan Pipa Transmisi PDAM Kota Malang Ditarget Rampung Akhir Mei
Kepala DPUPR Kota Malang, Hadi Santoso menjelaskan, dalam hal pembangunan biopori pihaknya sudah pernah membangun sumur biopori di kawasan Kampung 3G. Saat itu pembangunan dilakukan pada tahun 2018. Biopori tersebut bakal dibangun pada saluran drainase dengan jarak 10 meter. Dari situ diharapkan, genangan air maupun banjir bisa ditanggulangi.
Sebab dengan sumur biopori, akan menyerap banyak air, sehingga air yang berlebih pada saluran tidak meluber hingga menyebabkan banjir ataupun genangan. "Manfaat pembuatan lubang biopori ini banyak, bisa menabung air di tanah, mengurangi bahaya banjir, kekeringan dan membuat suhu udara di lingkungan kita tidak panas," bebernya
Selain itu, ia juga mengimbau, kepada masyarakat, agar tidak serta merta menutup saluran drainase dengan cor. Sebab jika nantinya ditutup dengan cor, maka petugas akan kesulitan jika akan melakukan pembersihan maupun penanganan ketika terjadi banjir.
Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat memberikan sebuah bak kontrol yang cukup untuk dimasuki satu orang, agar memudahkan dalam pemantauan atau penanganan ketika terjadi banjir. "Yang nggak bisa dibuka, nanti akan kami paksa buka dari atas. Setelah itu kami bereskan akan mulai membangun biopori untuk menyerap air," bebernya.
Baca Juga : Atasi Kejenuhan di Rumah Saja, Pemerintah Bagikan Paket Data 10 GB Gratis Setiap Bulan
Ditambahkan Kabid Sumberdaya air dan Drainase SDA, Bambang Nugroho, seperti pernyataan-pernyatan sebelumnya, jika dampak sumur resapan memang sangat berpengaruh dalam mencegah banjir. Dengan sumur resapan yang berada di dalam drainase tersebut, terbukti dapat mengurangi luapan air.
"Sumur biopori nantinya akan ada di dalam saluran air dengan menggali lubang sedalam empat meter agar air bisa masuk meresap ke dalam tanah. Dalam penerapannya, sumur biopori tersebut sudah diterapkan di saluran-saluran drainase seperti di wilayah Kayutangan, depan Mcd dan juga drainase kawasan lain," pungkas Banu, sapaan akrab Bambang.