Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Tahun Ajaran Baru, Pemkot Malang Bakal Uji Coba Kurikulum Pendidikan Karakter dan Penghapusan Calistung

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

03 - Apr - 2019, 14:34

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah (kanan) saat menerima KIPP 2019 di Stadion Gajayana, awal pekan lalu. (Foto: Dokumen MalangTIMES)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Zubaidah (kanan) saat menerima KIPP 2019 di Stadion Gajayana, awal pekan lalu. (Foto: Dokumen MalangTIMES)

MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang serius bakal menerapkan kurikulum pendidikan karakter dan menghapus mata pelajaran baca-tulis-hitung (calistung) untuk siswa tingkat pertama sekolah dasar (SD). Bahkan jika mendapat restu dari pemerintah pusat, uji coba kurikulum tersebut akan mulai di lakukan di awal tahun ajaran baru 2019/2020 mendatang. 

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengungkapkan bahwa Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang terus berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dalam pematangan kurikulum pendidikan karakter itu. "Memang (pendidikan karakter) ini menjadi konsen Pak Wali (Wali Kota Malang Sutiaji). Dulu mewacanakan untuk mengambil sampel beberapa sekolah," ujar Sofyan Edi.

"Tapi, setelah dikoordinasikan dengan kementerian dan juga pada dirjen pendidikan dasar, malah akan dijadikan kurikulum," sambung Bung Edi, sapaan akrabnya.

 Latar belakang wacana tersebut yakni karena saat ini banyak generasi muda yang krisis identitas diri. Untuk itu, penguatan pendidikan karakter menjadi hal penting yang harus dilakukan pemerintah.

Bung Edi optimistis bahwa kurikulum khusus itu akan mulai bisa diterapkan secara terbatas dalam waktu dekat. "Penerimaan siswa baru mendatang ini harusnya sudah bisa dijalankan. Nanti SD mana itu masih akan dikoordinasikan. Karena usia emas anak, pendidikan karakter ini justru yang terpenting. Karena kalau ngajari yang sudah dewasa, sudah gampang lupa," terang politisi Golkar itu.

Hal senada disampaikan Kepala Disdik Kota Malang Zubaidah. Menurut dia, penghapusan calistung itu diberlakukan bagi siswa SD kelas 1 dan 2. Sebagai gantinya, penguatan pendidikan karakter lebih ditingkatkan. "Calistung sudah tidak ada memang, kelas 1 dan 2 pembelajarannya sudah menggunakan tema," ujar Zubaidah.  "Saat ini belum diterapkan di seluruh sekolah, tetapi ke depan akan lebih ditingkatkan lagi dalam implementasinya," tambah Ida, sapaan akrabnya. 

Penguatan pendidikan karakter bagi siswa di Kota Malang salah satunya dengan memasukkan mata pelajaran bahasa daerah atau Jawa ke dalam kurikulum muatan lokal wajib. Menurut Ida, pendidikan karakter ini intinya membiaskan diri anak-anak berbuat baik sesuai norma. Sedangkan bahasa daerah merupakan cerminan kesopanan santunan khususnya bagi orang Jawa. "Kalau mereka (siswa) menguasai bahasa daerah dan menggunakannya, minimal kalau mau bertindak di luar norma, akan berpikir ulang," tuturnya. 

Penerapan pendidikan bahasa daerah ini sudah diawali dengan pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi guru agar mahir mengajar Bahasa Jawa. Sebab guru memegang peran penting dalam pendidikan karakter anak di sekolah.

 "Untuk lebih menguatkan, ke depan akan ada kebijakan seminggu sekali bagi warga di sekolah untuk berpakaian adat Jawa, dan komunikasi harus menggunakan bahasa Jawa," pungkas wanita berjilbab ini.

 


Topik

Pendidikan pemkot-malang mata-pelajaran-calistung kurikulum-pendidikan-karakter dinas-pendidikan-kota-malang zubaidah


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Sri Kurnia Mahiruni