MALANGTIMES - Bawaslu Kota Batu menegaskan bahwa masyarakat Batu masih mudah menerima money politic pada kampanye jelang pemilu 2019.
Hal tersebut dikatakan Yogi Eka Chalid Farobi Divisi pengawasan Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Masyarakat, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Batu dalam rilisnya Rabu (27/3/2019).
Baca Juga : Ini Jawaban Ustaz Yusuf Mansur saat Ditanya Apakah Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
Ia menuturkan pihaknya telah melakukan survei terhadap 144 responden secara acak dengan proporsi yang sama antara laki - laki dan perempuan.
Proporsi tersebut dikategorikan dalam 3 jenis usia yakni usia 17 - 25 tahun, usia 26 - 40 tahun, dan usia 40 tahun ke atas.
Termasuk jenjang pendidikan. Hasilnya, pihaknya mendapati adanya responden yang masih mengetahui dan pernah merasakan bahkan masih berharap ada money politic pads Pemilu 2019.
"Sebanyak 27 persen responden kita mengetahui dan pernah merasakan serta masih berharap ada money politic atau sogokan saat pemilu nanti" tegas Yogi.
Ia menuturkan pihaknya mendapati beberapa pola seperti adanya pemanfaatan program pemerintah yang ditunggangi dengan kampanye.
"Kita sudah dapat ada pola - pola yang digunakan, contohnya program pemerintah yang dimanfaatkan untuk kampanye" jelas Yogi.
Yogi menuturkan bahwa pemanfaatan program pemerintah tersebut merupakan prosentase tertinggi yang digunakan untuk sarana kampanye.
Baca Juga : Dewan Dorong Pemkot Malang Salurkan Bantuan Sembako bagi Warga Terdampak Covid-19
Kemudian ia juga menuturkan bahwa parahnya lagi hal tersebut dilakukan saat masa tenang jelang pemilu dan hari H.
"Paling parah itu dilakukan dihari tenang jelang pemilu dan saat pemilu berlangsung. Bentuknya uang cash. Sehingga mereka mencoblos caleg itu" ujar Yogi.
Ia menuturkan sekitar 62 persen dari seluruh responden tersebut mengetahui dan enggan untuk melapor serta membiarkan adanya money politic.
"Yang paling jadi perhatian itu sekitar 62 persen dari seluruh responden itu tahu dan tidak melapor, jadi mereka membiarkannya," ungkapnya.
Bawaslu Kota Batu bertekad akan menekan angka kecurangan tersebut melalui sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat.