MALANGTIMES - Penggalian Situs Sekaran yang ditemukan di area pembangunan tol Mapan Seksi V yang berlokasi di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, mendapat dukungan dari PT Jasa Marga Tbk. Dukungan yang diberikan, ditujukan untuk pengembangan dan pelestarian situs.
Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB
Hal tersebut dijelaskan oleh Indrawan Project Manajer II Pt Jasa Marga Lawang-Malang seksi V kepada MalangTimes.com pada Jumat (22/3/2019). Ia menuturkan bahwa pihak Jasa Marga akan memberikan fasilitas seperti akses jalan menuju situs Sekaran. Hal tersebut akan dilakukan jika Pemkab Malang memutuskan untuk melakukan pengembangan dan pelestarian situs tersebut sebagai salah satu destinasi wisata.
“Jasa marga sangat mendukung untuk pelestarian dan pengembangan situs Sekaran. Kami akan mendukung dengan menyediakan akses berupa jalan, jika nantinya pemkab mengembangkan lokasi itu menjadi wilayah destinasi wisata ataupun rest area. Meskipun penyediaan akses tersebut tidak ada rencana dari pihak kami” ujar Indrawan.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa keputusan untuk menjadikan situs tersebut sebagai salah satu destinasi wisata di Malang, seluruh keputusan ia katakan ada di Pemkab Malang. Pihak Jasa Marga hanya berusaha untuk menyediakan fasilitas untuk situs Sekaran berupa akses jalan. Ia juga menuturkan bahwa pihaknya juga menyanggupi dalam hal membantu proses ekskavasi yang dilakukan oleh tim BPCB Jatim seperti penyediaan alat berat.
Kemudian, ia juga menuturkan bahwa proses pembangunan di seksi V tersebut, untuk sementara dihentikan agar proses eksavasi tersebut berjalan maksimal. Sehingga hasil data dari temuan dan sebaran dari situs tersebut menjadi akurat. “Sementara kami hentikan pembangunan Tol di seksi V ini, agar ekskavasi tidak mengganggu ekskavasi tersebut” tegasnya.
Dia menjelaskan menunggu keputusan kelanjutan proyek oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) nantinya. Dari situ Jasa Marga bisa melakukan langkah lanjutan untuk penyelesaian proyek pembangunan tol Mapan di seksi V tersebut. Ia juga menuturkan permintaan maaf kepada para arkeolog serta instansi terkait karena pihaknya tidak sengaja mengeruk sebagian kecil dari struktur situs yang ditemukan tersebut. “Kami minta maaf atas ketidak tahuan kami, karena kami sudah menyenggol batu bata dari situs tersebut” ujarnya.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Permintaan maaf tersebut ia lakukan karena situs Sekaran tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh petugas dari Jasa Marga saat melakukan pengerukan tanah sedalam 3 meter di lokasi tersebut. Padahal, wacana sebelumnya ia katakan hanya butuh penurunan tanah sedalam 30 centimeter saja.
Namun, saat pengerukan lokasi tersebut dilalui oleh Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), ia mengatakan bahwa adanya ruang lebih untuk masalah keamanan. Pasalnya, jarak antara tanah dengan tinggi SUTT tersebut hanya 6 meter saja, sedangkan untuk jarak aman yang ia sebutkan adalah 9 meter. Karena hal tersebut, akhirnya pihaknya melakukan pengerukan tanah sedalam 3 meter untuk mencapai jarak aman tersebut.
“Sebelumnya rencana kita hanya dikeruk 30 centimeter saja, tapi karena ada SUTT di sekitar lokasi itu dan kami koordinasikan, ternyata clearancenya kurang. Clearance yang aman itu 9 meter, sedangkan di lokasi itu hanya 6 meter saja, jadi kami lakukan penurunan tanah 3 meter lagi. Dari situ kami tidak sengaja menyenggol susunan batu bata tersebut” papar indrawan.
Sementara itu, hasil temuan BPCB dari ukuran struktur batu bata di situs Sekaran tersebut, memiliki ukuran yang lebih besar daripada ukuran bata yang ditemukan di Kawasan Cagar Budaya Trowulan. Dan juga ditemukan tiga pondasi struktur batu bata yang denahnya berorientasi pada arah barat laut dan tenggara serta di sisa area penyingkapan seluas 380 meter persegi di lokasi tersebut masih berpotensi cukup besar untuk ditemukan lagi sisa pondasi yang lain.