MALANGTIMES - Sejak Senin (18/3/2019) hingga Selasa (19/3/2019), hujan deras cukup lama disertai angin membuat bencana di beberapa titik di Kota Batu. Bencana yang terjadi adalah pohon tumbang dan tanah longsor.
Baca Juga : Dosen UM yang Sempat Positif Covid-19, Sudah Diperbolehkan Meninggalkan Rumah Sakit
Pohon tumbang itu terjadi di Kampung Wisata Tani Temas, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu. Bermulai saat hujan deras dan berangin, pohon galitus yang sudah keropos tumbang.
“Kondisi akar yang keropos itu mengakibatkan pohon galitus dengan diameter 35 centimeter dan tingfi 8 meter itu tumbang,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim.
Pohon yang tumbang itu terjadi di area jalan alternatif penghubung anatara Kelurahan Temas dan Dusun Genting. Akibatnya jalan empat tertutup sementara waktu.
Kemudian terjadi dahan pohon patah di Jalan Raya Oro-Oro Ombo (depan Hotel Surya), Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. “Hujan deras mengakibatkan dahan pohon trembesi dengan diameter 5 centimter patah,” imbuhnya, Selasa (19/2/2019). Rochim menambahkan, dahan pohon trembesi patah itu berimbas menimpa kabel telekomunikasi.
Selain pohon tumbang, terjadi di dua titik juga terdapat tanah longsor. Tanah longsor itu terjadi di Jalan Brantas, tepatnya di depan Hotel Tawang Argo, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu.
“Kronologisnya itu karena hujan deras mengakibatkan tanah longsor dengan dimensi panjang 18 meter dan tinggi 8 meter menutup saluran air,” jelas Rochim.
Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu Alfi Nurhidayat menambahkan, longsor itu membuat saluran air tertutup material longsor. Sehingga dilakukan pembersihan saluran air dari material longsoran.
Baca Juga : Gegara Ahok Diskon BBM untuk Ojol, Said Didu dan Arsul Soni Malah 'Perang' di Twitter
“Karena dikhawatirkan jika hujan deras air akan meluber ke jalan raya. Jadi, kami segera mengondisikan dengan mendatangkan alat berta untuk mengatasi masalah ini m,” ucap Alfi.
Jika dibiarkan, lanjut Alfi, saluran drainase akan tersumbat dan saat hujan deras air akan meluber ke jalan raya. Tentunya hal ini selain membahayakan pengguna jalan, juga akan merusak pengerasan aspal.
“Soalnya, material yang menutup sebagian badan jalan akan mengganggu pengguna jalan yang ada. Untuk mempercepat itu, kami lakukan dengan alat berat,” ujarnya.
Penanganan ini dilakukan dengan cepat demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Apalagi, jalan tersebut merupakan jalan utama.