MALANGTIMES - Para pengguna moda transportasi kereta api di Stasiun Malang Kotabaru dimanjakan dengan kopi gratis.
Baca Juga : Nongkrong Suasana Asri, Sejuk, dan Tenang Tak Jauh dari Pusat Kota Malang
Selama dua hari, mulai hari ini (11/3/2019) hingga besok (12/3/2019) PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali menggelar Festival Ngopi Bareng KAI.
Dalam event ketiga ini, sebanyak 3.750 cangkir kopi disediakan gratis bagi para penumpang yang tengah menunggu keberangkatan kereta.
"Di tahun ketiga ini peserta Ngopi Bareng KAI lebih banyak. Total ada 15 tenant dari kedai-kedai kopi di wilayah Malang dan Blitar," ujar Dodi Asmara, koordinator tenant.
Pemilik kedai Kopi Tiwus Malang itu mengungkapkan, tiap tenant diminta menyediakan 125 cup per hari untuk dibagikan gratis.
Selain itu, mereka juga mengenalkan produk-produk unggulan dalam kemasan yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh.
"Untuk hari pertama ini tadi dimulai agak siang, tapi ini sudah mulai ramai. Nanti dibuka sampai pukul 20.00 WIB selama persediaan masih ada," tuturnya.
"Sebetulnya kegiatan Ngopi Bareng KAI sampai part 3 ini memang untuk mengenalkan kedai lokal, produk lokal, sampai cara ngopi yang lebih sehat," ujarnya.
Tak hanya membagi-bagikan kopi, para penumpang juga diedukasi cara menyeduh kopi yang tepat.
Misalnya dari suhu air, hingga menjaga agar kopi giling tetap segar saat disimpan di rumah.
Baca Juga : Punya Rasa Manis, Pahit dan Legit, Ciri Khas Durian Kunir dan Bajol Desa Jombok
Selain itu, para penumpang juga dikenalkan berbagai cita rasa kopi asli.
"Memang kami sajikan tanpa gula, selain lebih sehat, juga untuk menunjukkan bahwa setiap varian kopi itu punya karakteristik tersendiri. Untuk Malang misalnya, paling banyak produknya robusta yang terasa sedikit pahit. Sementara yang arabika lebih asam segar," tuturnya.
Selama ini, lanjut Dodi, kopi-kopi produk khas Malang sebenarnya sudah mendapat tempat yang baik di pasaran.
Hanya saja, skala produksi biji kopi berkualitasnya yang belum besar.
"Kendalanya selama ini lebih ke pemasaran, pengetahuan kopi yang baik masih terbatas. Standar produksi juga belum sempurna, jadi masih berusaha memenuhi pasar lokal," sebutnya.
Salah satu penumpang, Sugeng Wahyudi mengaku senang mendapatkan servis kopi gratis tersebut.
"Kopinya mantap, segar. Kan selera masing-masing, ada yang suka pahit, ada yang suka manis. Saya jarang naik kereta api, kalau event seperti ini lebih sering lagi tentu bisa menambah peminat naik kereta," tuturnya.