MALANGTIMES - Striker asing Arema FC Robert Lima Guimares mendapat sorotan tajam karena tidak bisa memberikan kontribusi maksimal kepada tim ketika dikalahkan Persela Lamongan dengan skor 1-0 pada Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (9/3/2019) malam.
Baca Juga : Jebolan Persema Punya Target Jalani Musim Kedua di Liga 1 Bersama Arema FC
Pada pertandingan tersebut, striker asal Brasil yang dijuluki Gladiator tersebut terlihat tidak ada pergerakan yang dapat membuat repot pertahanan lawan. Bahkan ia sering jatuh ketika lawan menjaganya dengan ketat.
Tak pelak Aremania terlihat kecewa dengan permainan Guimares maupun Arema keseluruhan yang terkesan monoton dan tidak ada variasi bola pendek dengan bola terobosan yang terukur. Bahkan, Aremania meneriakkan "Maine kurang sangar... Maine kurang sangar..." yang menandakan kekecewaan mereka karena permainan Arema tak kunjung berubah.
Kekecewaan semakin menjadi ketika pemain Arema melakukan kesalahan yang membuat permainan Persela semakin berkembang. Salah satu Aremania yang dijumpai MalangTIMES ketika pertandingan baru saja usai, Adi Tatong, mengatakan bahwa ia sangat kecewa dengan legiun asing Arema FC yang berposisi sebagai striker.
Menurut Adi, Robert Lima Guimares tidak sesuai dengan ekspektasi yang awal kedatangannya merujuk sebagai striker layaknya Noh Alam Shah (mantan striker Arema di kompetisi ISL 2009/2010 silam). "Kalau bahasa Malang itu 'gak masok (tidak masuk)'. Masak striker sedikit-sedikit jatuh. Ditekan bek lawan sedikit, jatuh. Padahal badannya juga besar," katanya.
Baca Juga : Lama Tak Terlihat, Striker Lama Arema FC Akan Bergabung
Lebih dari itu, Adi Tatong berharap agar manajemen melakukan evaluasi terkait legiun asing Arema FC. Sebab, untuk level kompetisi Liga 1 2019, tentu Singo Edan tidak ingin salah dalam pemilihan pemain asing.
"Saya harap ada evaluasi dari tim pelatih atau manajemen terkait pemain asing. Masak nanti di Liga 1 masih seperti ini?," tandasnya.