MALANGTIMES - Buku berjudul Di Balik Layar Jokowi karangan Agus Rahmat mengupas sosok Joko Widodo. Dalam bedah buku yang dilakukan Yunan Syaifullah di Hotel Sahid Montana II Kota Malang Sabtu (9/3/2019), mengupas keseharian orang nomor satu di Indonesia saat ini.
Baca Juga : Ini Jawaban Ustaz Yusuf Mansur saat Ditanya Apakah Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024
Yunan membeberkan perjuangan harian yang dilakukan oleh Jokowi. Ia menyebutkan bahwa dalam buku tersebut terdapat sebuah makna yang mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat seputar figur dari orang nomor satu di Indonesia saat ini.
"Isi dari buku ini mampu meningkatkan pengetahuan tentang figur Jokowi, berupa edukasi maupun literasinya." kata Yunan kepada Malang Times.
Meskipun demikian, Yunan juga menjelaskan bahwa buku ini menyangkal bahwa akan adanya pendapat terhadap subjektifitas penulis dalam bukunya yang menjelaskan figur Jokowi tersebut. Pendapat tersebut ia ungkapkan karena melihat Agus Rahmat adalah seorang Wartawan Istana yang mengikuti aktivitas Jokowi setiap hatinya.
Dalam buku tersebut, terdapat catatan-catatan penting. Namun dua catatan penting yang paling ia tonjolkan dalam buku tersebut. Yakni, simbol kekuasaan dan kepemimpinan.
Dari dua catatan tersebut, Yunan lebih mengomentari masalah kepemimpinan. Ia berkomentar bahwa Agus masih kurang mengeksplorasi mendalam tentang model kepemimpinan Jokowi. Ia mengatakan ada 3 model kepemimpinan Jokowi, di antaranya instruksional, transaksional, dan transformasional yang ia beberkan berdasar dari teori kepemimpinan.
Baca Juga : Dewan Dorong Pemkot Malang Salurkan Bantuan Sembako bagi Warga Terdampak Covid-19
"Penulis masih kurang eksplor model kepemimpinan Jokowi, itu sangat menarik dan jarang yang mengupas itu," jelasnya.
Yunan mengatakan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang transformasional. Ia juga menjelaskan bahwa di masa orde lama model kepemimpinan di Indonesia menggunakan model transaksional, dan di orde baru Indonesia menggunakan model kepemimpinan perpaduan dari instruksional dan transaksional. "Saat ini, Indonesia butuh pemimpin yang transformasional. Tapi masih belum ada yang mengkaji lebih dalam" lanjutnya.
Lanjutnya, buku tersebut akan menjadi referensi kepustakaan untuk para akademisi dan masyarakat jika model kepemimpinan tersebut dipaparkan lebih baik lagi. Melihat hal tersebut, ia menuturkan bahwa buku tersebut isinya lebih menjelaskan tentang perjuangan harian dari Jokowi. "Buku ini saya katakan lebih menjelaskan tentang catatan perjuangan harian Jokowi," pungkas Yunan.