MALANGTIMES - Fluktuasi harga tiket pesawat menjadi salah satu sorotan dalam koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Malang Raya, hari ini (4/3/2019) di Kota Malang. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menginginkan agar harga tiket pesawat bisa lebih kompetitif. Dia pun menjamin bahwa maskapai tidak akan rugi karena Malang Raya merupakan destinasi wisata nasional.
Selama ini, tingginya harga tiket transportasi udara tersebut kerap memicu inflasi di sejumlah daerah. Termasuk Kota Malang yang merupakan salah satu dari delapan kota representasi perhitungan inflasi Jawa Timur (Jatim). "Kalau dari pemerintah daerah (pemda) sangat berharap tiket ini (harganya) harus kompetitif," ujar Emil saat ditemui di Hotel Aria Gajayana, usai kegiatan.
Mantan Bupati Trenggalek itu mengaku untuk mewujudkan hal tersebut memang membutuhkan tekanan yang kompak dari semua pihak. Menurut Emil, sebenarnya dari Indonesia National Air Carriers Association (INACA) atau Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia sudah berkomitmen untuk mencoba menurunkan tarif pesawat.
Jika harga tiket pesawat dibuat lebih miring alias murah, tetap tidak akan merugikan maskapai penerbangan. Salah satu faktornya, karena tingginya tingkat keterisian dan kunjungan ke Malang Raya. "Karena Malang ini destinasi wisata favorit, saya rasa kita punya kepentingan untuk mendesak dan meyakinkan maskapai nggak rugi kalau harganya lebih kompetitif," tegasnya.
Dalam kegiatan yang sama, Wali Kota Malang Sutiaji sebelumnya mengungkapkan kesulitan daerah mengontrol inflasi yang disebabkan faktor eksternal seperti fluktuasi tiket pesawat. "Jadi ada pengaruh yang amat (besar), misalnya di Malang ini yang mengkhawatirkan masalah ticketing (pesawat)," tuturnya.
Dinas perhubungan atau pemda, lanjutnya, tidak bisa berbuat apa-apa. "Permainan tiket itu kan juga tidak punya (akses) dari Kementerian Perhubungan. Bagaimana ketika naiknya fluktuatif, masih kosong disebut sudah penuh, ini kenyataan di lapangan. Itu bukan otoritas kami tetapi di kementerian dan maskapai," urainya.
Seperti diketahui, tingginya harga tiket pesawat sempat menjadi pemicu utama inflasi di Kota Malang pada bulan Januari lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, angkutan udara mengalami kenaikan harga sebesar 12,34 persen dengan andil inflasi 0,2831 persen. Namun, pada bulan Februari, harga tiket sempat turun dan memicu deflasi.