Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Dahnil Anzar Sebut Pembangunan Jalan Desa "Simsalabim", Warganet Ramai-Ramai Gugat Pernyataannya

Penulis : Dede Nana - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Feb - 2019, 10:54

Cuitan Dahnil tentang pembangunan jalan desa Simsalabim membuat masyarakat dan warganet bereaksi keras. (rilis.id)
Cuitan Dahnil tentang pembangunan jalan desa Simsalabim membuat masyarakat dan warganet bereaksi keras. (rilis.id)

MALANGTIMES - Polemik pemilihan presiden (pilpres)terus berkembang dan semakin panas. Itu setelah Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, memantik api atas klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pembangunan jalan desa sepanjang 191 ribu km yang diibaratkan  'simsalabim' atau permainan sulap.

Bahkan, polemik yang membuat berbagai kalangan di media sosial dan media mainstream angkat bicara tersebut terus bergejolak di berbagai daerah. Saat Dahnil memberikan penegasan atas pernyataannya. "Jokowi klaim membangun jalan desa 191.000 km. Ini sama dengan 4,8 kali keliling bumi atau 15 kali diameter bumi. Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa? Ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi," cuit Dahnil melalui akun Twitter-nya, Selasa (18/2) kemarin.

Baca Juga : Blunder Jubir Jokowi Terkait Mudik, Warganet: Jangan Tambah Beban Presiden

Sontak saja berbagai kalangan memberikan reaksi atas pernyataan tersebut. Bahkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo angkat bicara. Dirinya memberikan kalkulasi bahwa 191 ribu jalan desa itu terbagi atas 74 ribu desa di seluruh tanah air. Itu artinya, rata-rata tiap desa sudah membangun 2,5 kilometer jalan selama empat  tahun.

"Masih ada yang belum sadar kalau Indonesia negara besar yang terdiri dari 74.957 desa rupanya. 191 ribu km kalau dibagi 74 ribu desa. Berarti rata-rata setiap desa membangun 2,5 km per 4 tahun atau 625 meter 'jalan desa' per tahun. Masih menganggap belum wajar? Perlu pengalaman," ucap Eko, baik melalui akun Twitter maupun langsung kepada awak media, Rabu (20/02/2019).

Tidak sampai di sana. Perdebatan ramai terjadi di medsos sejak kemarin. Pro dan kontra mewarnai pernyataan Dahnil yang dianggap secara langsung melakukan pemojokan atas kerja masyarakat desa se-Indonesia beserta para pendamping dana desa.

Berbagai akun memberikan penjelasan atas cuitan Dahnil mengenai hal tersebut. Misalnya @sigoentoer yang berkomentar,: "Analogi ngaco. Ga nyambung bandingan keliling bumi 1 garis lurus dengan jalanan berapa x garis lurus dan kelok2nya," ujarnya.

Akun Arisumanto menuliskan juga dari ratusan cuitan di lini masa Dahnil, sebagai berikut: "Ini lebih lucu lagi, anda belum pernah ke desa? Jalan di desa itu emangnya lurus saja? Coba diitung saja  jalan dusun saja sudah berapa kilometer jalan? Ada yang membujur ada yang melintang belum di gang2. Pikir!" 

Cuitan Arisumanto tersebut mendapat reaksi dari warganet lainnya. @djamsimfan1 menuliskan: "Emang itu yang bangun Jkw?mikir coy..." lantas dilanjutkan, "kalo itu dari Jokowi buktiin data anggaran dan fisiknya,".

@arisumanto pun membalas: "Silahkan data ada di @KemenDesa via sipede".

Di dunia nyata, pernyataan Dahnil juga menohok para penggiat pembangunan desa. Sebut saja di Kabupaten Malang yang memiliki 378 desa. Pernyataan Dahnil, melalui tenaga ahli infrastruktur desa Kabupaten Malang Ketut Rudianto, dijawab dengan sodoran data hasil pembangunan jalan yang kerap disupervisi secara langsung oleh dirinya.

Baca Juga : Akun KPK Klarifikasi Kabar Hoaks Terkait Rapid Test DPR RI

"Data hasil pembangunan jalan di perdesaan Kabupaten Malang sejak 2015 sampai 2018 mencapai 2.279.481,6 meter atau 2.279,5 kilometer di 9.002 titik lokasi. Ini nyata dan hasil supervisi dan monitoring berbagai pihak," ungkap Ketut kepada MalangTIMES, Rabu (20/03/2019).

Ketut melanjutkan, dalam empat  tahun mengelola DD (dana desa), rata-rata pembangunan jalan di 378 desa mencapai 6,03 km dengan total anggaran secara keseluruhan mencapai Rp 404,5 miliar. Sedangkan untuk proses pengawasan sampai audit setiap tahun dilakukan oleh pengawas desa, tim pendamping profesional, Inspektorat Pemkab Malang,  dan BPKP.

"Jadi, kalau disebut pembangunan jalan tersebut simsalabim oleh Pak Dahnil, tidak tepat. Di Kabupaten Malang data tersebut terverifikasi kebenarannya. Saya yakin di daerah lain juga sama," ujar penggiat desa puluhan tahun ini.

Banyaknya respons warganet dan masyarakat tersebut tidak membuat Dahnil berhenti. Dirinya kembali menciutkan pernyataannya atas ragam komentar yang berlahiran. Seperti menegaskan perbedaan membangun dengan memperbaiki jalan,  satire serta kalimat-kalimat yang dianggap menohok.

 

 


Topik

Politik Dahnil-Anzar Pembangunan-Jalan-Desa pilpres-2019 BPN-Prabowo-Sandiaga


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Sri Kurnia Mahiruni