MALANGTIMES - "Ciumanmu mematikan." Begitu katamu. Setelah itu, besoknya aku mendengar kabar dari media sosial bahwa seorang pemuda ditemukan tewas di kamar kosnya. Belum ada keterangan jelas alasan di balik kematian pemuda itu. Dugaan sementara kubaca karena serangan jantung. Aku diam selama satu jam. Kemudian menangis seharian.
Itu adalah kalimat terakhirmu. Setelahnya, aku lebih banyak membungkammu dengan ciuman-ciuman yang lain. Saat subuh, aku meninggalkanmu diam-diam. Pulang. Membasuh seluruh tubuh. Kemudian sembahyang subuh. Tak lupa merapal doa untukmu. Masih jelas kulontarkan permintaan kepada Tuhanku, bahwa aku ingin kau bahagia. Aku berharap dia menarik pikiran-pikiran buruk yang ada dalam otakmu.
Baca Juga : KITAB INGATAN 78
Ternyata malah Tuhanmu yang menjawabnya. Dia menarik pikiran-pikiran burukmu, sekaligus jiwamu. Hingga kini, aku tak menyangka kalau adegan itu menjadi adegan terakhir dalam hidupmu. Aku juga tak menyangka kalau aku berciuman dengan calon mayat baru. Semoga malam itu berkesan untukmu.