MALANGTIMES - Tak hanya mengakibatkan banyak pohon tumbang, cuaca ekstrem juga berimbas pada pertanian di Kota Batu. Tanaman yang berada di lahan milik warga rusak karena diterjang angin cukup kencang selama beberapa hari ini.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Seperti halnya di Dusun Tutup Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo, terlihat di sana tanaman seperti bawang prei yang akan siap dipanen itu rusak. Tapi sayang kondisinya cukup memprihatinkan.
Rusaknya terlihat daun itu timbang atau roboh hingga menyentuh tanah, tetapi tidak sampai pada akarnya karena tidak mampu menopang daun saat diterjang angin. Kondisi pada ujung daun itu menjadi menguning.
“Kalau daunya sering kena angin kencang begini bisa rusak daunya. Tentunya hasilnya gak bisa maksimal,” kata Pujianto petani Dusun Tutup, Desa Torongrejo, Kecamatan Junrejo, Senin (28/1/2019).
Ia menambahkan tidak asa solusi yang bisa dilakukan jika angin kencang itu terjadi. Tentunya hal ini akan berpengaruh dengan hasil panen yang akan menurun.
“Kalau seperti ini mau bagaimana lagi, ya tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin nanti hasilnya jadi gak maksimal,” imbuhnya.
Selain bawang prei, jagung yang sudah tumbuh cukup tinggi itu terkena imbasnya. Terlebih pada jagung yang mulai berbuah.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Pohon jagung itu juga terlihat roboh. Para petani pun terpaksa hanya bisa membiarkan tanamnya itu tetap roboh.
“Jagung yang tumbang itu kalau bangunkan akarnya bisa lepas. Jadi resiko jagung bisa mati, sehingga solusinya hanya kami biarkan saja,” jelas Sutaji petani Dusun Klerek Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo.
Menurutnya asalkan pohon jagung itu tidak patah bakan tetap bisa berbuah. Meskipun nantinya hasil itu tidak bisa maksimal.
“Nanti tentunya hasil jagung ini tidak bisa maksimal seperti sebelumnya. Meskipun tidak semua lahan jagung tumbang dan patah,” tutupnya.